APA yang menjadi penyebab wanita tergelincir ke neraka? Penyebab-penyebab ini sering dianggap perbuatan biasa saja. Padahal, hal itu membuat dirinya masuk neraka.
Ustaz Farid Nu’man Hasan menjelaskan bahwa salah satu penyebabnya adalah karena mengolok-olok wanita lain.
Baca Juga: Mengapa Mayoritas Penghuni Neraka adalah Wanita?
Sering Dianggap Biasa, Inilah Sebabnya Wanita Tergelincir ke Neraka
Dalam perkumpulan kaum wanita, baik ibu-ibu, atau remaja putri, sering kali mengolok-olok wanita lain menjadi makanan sehari-hari.
Objeknya adalah penampilan wanita tersebut, keadaan anaknya, keadaan suaminya, dan sebagainya.
Allah Ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok).
(QS. Al-Hujurat, ayat 11)
Ayat di atas menggunakan kata “Laa Yaskhar” (jangan mengolok), kata dasarnya “sakhira-yaskharu,” yang bermakna mengolok, menghina, mengejek, mencibir.
Pada kalimat pertama, larangan mengolok-olok secara umum, lalu secara khusus untuk kaum wanita. Kenapa wanita dikhususkan? Imam Al Qurthubiy Rahimahullah menjelaskan:
أفرد النساء بالذكر لأن السخرية منهن أكثر
Disebutkan kaum wanita secara menyendiri, karena ejekan dari mereka lebih banyak. (Tafsir Al Qurthubiy, 16/326)
Imam Al Qurthubiy Rahimahullah menyampaikan beberapa riwayat yang disebut menjadi sebab turunnya ayat ini:
– Tentang Ummu Salamah Radhiyallahu Anha
Saat Ummu Salamah memakai pakaian putih sampai menjulur bagian belakangnya ke tanah, lalu Aisyah Radhiyallahu Anha berkata kepada Hafshah Radhiyallahu Anha:
انظري! ما تجر خلفها كأنه لسان كلب
“Lihat tuh, bagian belakangnya nyengser, kaya lidah anjing.”
Sementara Anas bin Malik dan Ibnu Zaid menceritakan, para wanita menghina Ummu Salamah dengan sebutan “pendek.”
Imam Al Qurthubiy Rahimahullah mengatakan:
وقيل: نزلت في عائشة، أشارت بيدها إلى أمu سلمة، يا نبي الله إنها لقصيرة.
Disebutkan, bahwa ayat ini turun tentang Aisyah, ketika dia mengisyaratkan tangannya ke Ummu Salamah; “Wahai Nabiyallah, wanita ini benar-benar pendek.”
– Tentang Shafiyyah, diejek “wanita Yahudi anak dari Yahudi.”
Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘Anhuma menceritakan bahwa Shafiyyah Radhiyallahu’Anha mendatangi Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam dan berkata:
يا رسول الله، إن النساء يعيرنني، ويقلن لي يا يهودية بنت يهوديين! فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم:] هلا قلت إن أبي هارون وإن عمي موسى وإن زوجي محمد [. فأنزل الله هذه الآي
Wahai Rasulullah, kaum wanita telah menghinaku, mereka memanggilku: “Wahai wanita Yahudi anak dari orang-orang Yahudi.”
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Kamu jawab saja, ayahku Harun, pamanku Musa, suamiku Muhammad.” (Turunlah ayat tersebut).
(Tafsir Al Qurthubiy, Ibid)
Kita lihat, istri Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam pun bisa mengalami, hanya saja mereka hidup di madrasah kenabian, di masa wahyu masih turun, sehingga ada “rem pakem” yang bisa menahan mereka dan segera mereka menyadari kesalahannya.
Ada pun saat ini, sering kali ejekan, olok-olok, meluncur begitu saja tidak terkendali. Jika dinasihati, justru melakukan perlawanan, kecuali yang Allah Ta’ala rahmati dan bisa berubah dan sadar atas kesalahannya.
Demikian. Wallahu a’lam
[ind/Cms]