ChanelMuslim.com – Segala bentuk penindasan dan kekerasan masal yang paling rentan terkena dampaknya adalah anak-anak. Anak-anak yang mempunyai hak untuk hidup damai, bermain dan bahagia akan menjadi korban yang paling lemah dalam kondisi ketidakstabilan di sebuah negara.
[gambar1]
Rahmitullah Shirbaki, seorang anak muslim Uyghur berusia 2 tahun dari Qarqash, provinsi Khotan, Turkestan Timur. Orangtuanya dikirim ke kamp konsentrasi di Cina dan anak itu dikirim ke panti asuhan. Seperti dikutip dari muslimdaily.com, anak ini menghilang dari panti asuhan pada 21 Desember. Tubuhnya kemudian ditemukan beku sampai mati pada 25 Desember. Pemerintah Cina telah mengeluarkan peringatan di WeChat untuk melarang orang-orang menyebarluaskan foto ini.
Dunia sudah seharusnya melihat ini dan mengetahui realitas ketidakadilan dan penganiayaan yang terjadi terhadap saudara-saudari muslim Uyghur di Cina. Anak ini hanyalah satu dari ratusan ribu anak yang secara paksa dipisahkan dari keluarga mereka oleh otoritas Tiongkok. Banyak anak-anak sekarat dan banyak orangtua yang tidak berhasil keluar dari kamp konsentrasi karena kondisi yang sulit. Orang-orang dikirim ke kamp konsentrasi karena alasan menjalankan beberapa syariat Islam atau hal kecil seperti memelihara jenggut. Baru-baru ini seorang komedian Uyghur yang terkenal dikirim ke kamp konsentrasi setelah ia kembali dari kunjungannya ke Makkah untuk umrah.
[gambar2]
Sebelumnya Aylan Kurdi, seorang anak Syrian yang terdampar di pantai Turki ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa. Peristiwa ini terjadi beberapa tahun yang lalu. Fotonya telah menyentuh hati jutaan orang di seluruh dunia. Kita perlu melakukan hal yang sama untuk saudara dan saudari kita, para muslim Uyghur untuk melawan ketidakadilan dan penganiayaan yang sedang terjadi ini. (MAY)