ChanelMuslim.com – Tips muslimah menghadapi haters di media sosial perlu dipelajari. Menurut Fairuz Arafiq, semua pembicaraan netizen tidak akan pernah ada habisnya.
“Kalau kita dengerin omongan semua orang, apalagi di media sosial itu gak akan pernah habis ya,” ujar Fairuz Arafiq saat ditemui ChanelMuslim.com di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (05/12).
Setiap orang memiliki isi kepalanya masing-masing. Ada yang memang sengaja memancing emosi, ada yang memang kurang kerjaan, ada yang merasa ilmunya lebih baik dan ada juga yang masih positif dari pada sebelumnya.
Namun, sebagai seorang muslimah sudah seharusnya tetap menahan diri. Netizen di media sosial anggap tidak ada, hal ini memang kenyataannya tidak ada pada dunia nyata. Tidak perlu merespon dan wajib dibiarkan saja.
“Dibiarin aja ya, kalau dia yang sering ngejek atau fitnah kita, urusannya nanti dia sama Allah langsung. Allah tahu semua apapun yang ada di dunia ini,” tambahnya.
Balik pada diri sendiri, muslimah sejati harus ikhlas menerima ujian itu. Jika seorang muslimah bisa menghadapinya, pahala bahkan surga bisa diraih. Ada kemungkinan juga dosa-dosa yang dimiliki akan gugur.
Menahan diri, sabar dan ikhlas pun tidak akan cukup, seorang muslimah tetap harus memberikan dampak positif di media sosialnya. Terlepas dari kesalahan yang diperbuat, semua manusia pasti pernah melakukan kesalahan. Namun, memberikan hal-hal positif perlu dilakukan juga.
Isi dari media sosial bisa berupa konten positif yang biasa dilakukan. Luruskan niat dan bukan untuk pamer.
Sebagai seorang public figure, Fairuz Arafiq biasanya membagikan pengetahuannya terkait mendidik anak, bersikap terhadap suami ataupun orang tua.
“Kalau ada yang bilang apaan sih lu nyebarin kaya gitu, itu privasi. Nah, kalau ini balik lagi ke niat tujuan kita berbagi di media sosial. Aku pribadi merasa, hal-hal privasiku itu udah banyak orang yang tahu,” jelasnya.
Selain itu, hal yang paling harus diperhatikan, seorang muslimah harus memiliki lingkungan yang bisa saling mendukung. Mencari teman atau sahabat yang saling memperbaiki diri itu perlu. Tujuannya, sahabat muslimah bisa semakin kuat dalam lingkaran keimanan.
“Kan ada ungkapan ya, kalau kita bergaul sama penjul minyak wangi, baunya bakal keciuman juga. Nah, cari temen kaya gini, biwr kita juga sama-sama wangi,” tutupnya. (Firda)