ChanelMuslim.com – Reuni Akbar Mujahid 212 berlangsung dengan sukses, Ahad (2/12/2018). Reuni tersebut menurut Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama Ustaz Yusuf Martak dihadiri lebih dari 8 juta orang umat Islam dan lintas agama yang datang dari berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri.
"Meski ada yang mengatakan 11 hingga 13 juta orang,"katanya di Restoran Tulang Lunak Hayam Wuruk, Jumat (7/12/2018).
Apalagi Reuni Akbar Mujahid 212 yang dihadiri jutaan orang tersebut, umat islam tetap bisa menjaga keamanan, ketertiban dan keharmonisan dengan sesama umat Islam dan umat beragama lain.
"Tidak ada kerusuhan yang seperti ditudingkan oleh mereka yang mengejek bahkan menjelek-jelekkan agar Reuni 212 tidak terlaksana,"katanya.
Ini membuktikan kata Ustaz Yusuf Martak, bahwa ummat Islam solid, bermartabat, dan mencerminkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan yang telah mengizinkan Reuni Akbar Mujahid 212 di Monas.
"Kami berterima kasih dan apresiasi terhadap Anies Baswedan yang mengizinkan Reuni 212 dan aparat baik kepolisian maupun TNI yang telah menjaga keamanan dan ketertiban selama berlangsungnya Reuni 212,"tambahnya.
Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni 212, Ustaz Bernard Abdul Jabbar juga menambahkan terkait Reuni 212 yang telah dilaksanakan di Monas. Menurutnya, panitia tidak menyangka massa yang hadir di Reuni 212 akan banyak yang datang.
"Tadinya prediksi kami tidak lebih dari yang Reuni 212 pertama diadakan. Ternyata jumlah massa yang hadir mencapai beberapa kali lipat. Oleh karena itu kami meminta maaf bila ada banyak kekurangan saat Reuni 212 belangsung,"katanya.
Ustaz Bernard juga menyanggah apabila Reuni 212 yang dilaksanakan di Monas Ahad (2/12/2018) lalu didanai oleh partai, tokoh atau kelompok tertentu.
"Tidak ada satu partaipun yang membiayai. Ini murni swadaya masyarakat. Kami mengeluarkan dana dari awal. Bahkan sampai hari ini bayar panggung, sound belum kita lunasi,"katanya.
Bendahara Reuni 212 Ustaz Supriyadi ikut menambahkan soal panggung dan sound yang belum dibayar.
"Ini murni swadaya dari masyarakat tidak ada partai apapun yang menyumbang. Paling banyak makan biaya itu tiga panggung. Apalagi yang ada big screen-nya dan sound,"katanya.
Diketahui Reuni 212 dihadiri oleh jutaan orang sebagai aksi dibakarnya bendera tauhid di Garut. Ditambah lagi juga sebagai ajang reuni dan silaturrahim alumni 212 yang hadir saat Aksi Bela Islam 212 di Monas, dua tahun lalu. (Ilham)