DR. Anis Byarwati Sag. MSi memberi analogi lebah dan lalat. Penasihat Rumah Keluarga Indonesia & Direktur Lembaga Kajian Ketahanan Keluarga Indonesia LK3I itu menulis tentang kebaikan dan keburukan dengan menganalogikannya seperti dua hewan kecil tersebut.
Baca Juga: Jangan Menyerah, ini 5 Cara Memperbaiki Hidup yang Berantakan
Analogi Lebah dan Lalat Tentang Kebaikan dan Keburukan
Mengapa lebah cepat menemukan bunga, dan lalat cepat menemukan kotoran? Karena naluri lebah hanya untuk menemukan bunga, sedangkan naluri lalat hanya untuk menemukan kotoran.
Lebah tidak tertarik pada kotoran, dan lalat tidak tertarik pada harum dan indahnya bunga. Akibatnya lebah kaya akan madu, dan lalat kaya dengan kuman penyakit.
Mengapa sebagian orang menjadi baik dan sebagian orang menjadi buruk? Karena naluri orang baik hanya untuk menemukan kebaikan dan naluri orang yang buruk hanya untuk menemukan keburukan.
Orang baik tidak tertarik pada hal-hal yang buruk dan orang yang buruk tidak tertarik pada hal-hal yang baik. Sesungguhnya kebaikan itu memberikan cahaya pada wajah pelakunya, menjadi pelita bagi hati, memberi kelapangan jiwa, membentuk kekuatan jasmani dan membuat orang-orang mencintainya.
Sesungguhnya keburukan itu memberikan kegelapan pada wajah dan hati pelakunya, menjadikan kelemahan pada badan, mengurangi pintu rezeki, dan membuat orang lain membencinya. (Kata Hikmah)
Analogi di atas membuat kita selalu menjadi waspada bahwa setiap perbuatan, baik atau buruk, akan kembali pada pelakunya. [MAY/Cms]