ChanelMuslim.com – Sudah sejak malam minggu, Sabtu (1/12/2018), massa bergerak menuju Monumen Nasional. Ada yang menginap di sana, ada juga yang sekedar survey untuk mengikuti kegiatan Reuni 212. Pagi harinya, massa semakin banyak. Mereka bergerak dari tempat. Ada yang dari Juanda, Gondangdia, Tugu Tani. Kebetulan ChanelMuslim bergerak dari daerah Gondangdia.
Massa sudah padat merayap, kami harus berjalan perlahan menuju Monas. Saat menuju Monas ada momen menarik, yaitu sekelompok massa terlihat berlalu lalang kantor Gubernur DKI Jakarta. Menurut pegawai Dinas Provinsi DKI Jakarta, Dodi Supriyatna, mereka yang masuk itu untuk sholat di Masjid Fatahillah Bailaikota.
"Mereka sekedar sholat dan istirahat saja,"katanya saat ditemui di Balaikota, Ahad (2/12/2018).
Ia menjelaskan, sebetulnya Balaikota tidak boleh dimasuki oleh masyarakat umum tanpa seizin atau kegiatan tertentu yang melibatkan warga. Namun, karena massa yang berada di Monas sejak malam kebingungan untuk sholat shubuh, akhirnya diizinkan.
"Masa untuk sholat kami tidak izinkan masuk? Nggak mungkin, kan"katanya.
Oleh karena itu, kata Dodi, massa diperbolehkan masuk ke Balaikota jika hanya sekedar sholat maupun istirahat di Masjid Fatahillah.
"Kami bolehkan masuk, kalau ke Masjid. Namun, jika untuk ke kantor atau tempat lain selain itu kami larang,"tambahnya.
Dalam hal ini, Anies Baswedan juga belum melarang masyarakat yang ke Masjid Fatahillah.
"Belum ada instruksi dari pak Gubernur. Tapi seharusnya tidak boleh warga masuk,"katanya.
Ia juga menjelaskan, kalau reuni 212 dan Aksi Bela Islam 212 itu dilarang karena mendemo Balaikota.
"Mereka kalau dulu kan demo balaikota. Kalau sekarang reuni 212 dan Pak Gubernur mengizinkan,"pungkasnya (Ilham)