ChanelMuslim.com – Ayah dan Bunda, jelang akhir zaman ini, fitnah yang melanda keluarga kita telah datang gelombang demi gelombang. Salah satunya adalah kehebohan munculnya keberadaan golongan Lesbian-Gay-Bisexual-Transgender (LGBT) secara agresif dan masif. Maka tugas kita adalah segera menangkis LGBT sejak dini dari anak-anak.
Para pendukung LGBT menaruh eksistensi mereka di balik perisai Hak Asasi Manusia. Hak Asasi Manusia katanya? Ha, dari namanya saja sudah jelas nggak adil alias zalim. Sebab Hak selalu berimbang dengan Kewajiban. Kalau ada Hak Asasi Manusia tentu saja juga harus ada Kewajiban Asasi Manusia. Iya apa heu’euh Ayah dan Bunda?
Kasus yang melibatkan artis, pernikahan sejenis di Bali, akun Twiter yang memposting gambar tak senonoh anak-anak di bawah umur, sampai kecolongan sebuah keluarga yang menikahkan putri kesayangan mereka dengan seorang laki-laki yang baru ketahuan berjenis kelamin perempuan setelah beberapa jam akad nikah berlalu, semua membuat kita tersentak waspada.
Menangkis LGBT Sejak Dini
Pusing nih kepala rasanya, sebab satu ancaman belum tertangani, sudah datang lagi ancaman-ancaman baru.
Namun Ayah dan Bunda, Islam mendidik kita untuk tetap optimis. Kalau pesimis, cepat pelajari lagi ajaran agama kita. Sebab Al-Quran dan As-Sunnah adalah pegangan hidup yang sempurna. Jadi tetaplah tenang dan terus berusaha tampil sebagai pemenang.
Hikmah di balik fitnah dalam hal ini adalah satu hal yang tidak terbantahkan lagi. Ajaran Islam semakin penting ditanamkan sejak dini dalam benak anak-anak kita. Tak ada lagi kata-kata “Nanti”, “Ntar” dan “Tunggu”.
Nah, LGBT yang haram ini (sebab ada juga lho LGBT yang halal, yaitu: Lontong Gehu Bala-Bala, Tahu) harus ditangkis di Sekolah Pertama dan utama bagi anak-anak kita, yaitu rumah.
Menurut saya sih konsepnya sederhana, ajarkan pada anak laki-laki bagaimana menjadi laki-laki dan ajarkan pada anak perempuan bagaimana menjadi perempuan.
Orangtua harus mampu membedakan segala hal berdasarkan gender: mulai dari hal bersifat material seperti mainan, permainan, tontonan, bacaan, dan pakaian, sampai ke hal bersifat non material seperti tanggung jawab dan cara bersikap. Bila kita mengikuti fitrah, Insya Allah tidak sulit melakukannya.
Ayah dan Bunda, satu hal yang banyak kita lupakan adalah mempersiapkan anak bahwa suatu saat mereka akan menjadi seorang ayah dan ibu juga. Ajarkan pada mereka bahwa menikah adalah kesempurnaan dalam beragama. Setiap orang boleh punya berbagai cita-cita, namun bagi seorang muslim ada satu cita-cita yang sudah pasti harus diraih bila sudah tiba saatnya: berumah tangga.
Bagaimana bila kepalang tanggung punya anak laki-laki yang kemayu atau anak perempuan yang gagah? Kali ini saya mempersilakan Ayah dan Bunda mengikuti kisah seorang sahabat Nabi bernama Al-Khawat bin Jubair.
Dalam hal ini Nabi kita yang mulia: Muhammad Shalallahu alaihi wassalam menangkis sifat kemayu Al-Khawat bin Jubair dengan segera dan tidak menunggunya menjadi penyakit yang parah. Menarik untuk menyimak metode yang dilakukan Rasulullah: tegas dan konsisten tapi tetap mengedepankan kasih sayang. Kisah ini dimuat dalam buku “Rasulullah Tersayang” terbitan Rumah Pensil Publisher. Selamat menyimak, semoga berguna.
Bersambung…
Baca Artikel Selanjutnya Al-Khawat bin Jubair, Lelaki Kemayu yang Senang Berkumpul dengan Perempuan
Oleh: Kak Eka Wardhana, Rumah Pensil Publisher. [ind]