KESELAMATAN rakyat menjadi tujuan utama dalam penanggulangan bencana sebagaimana kesejahteraan rakyat merupakan target utama proses pembangunan.
Demikian kesimpulan yang mencuat dalam acara Sosialisasi Konsepsi Dasar Partai (SKDP) yang dilakukan DPW PKS Provinsi Sumatera di Asrama Haji Medan (27/12/2025). Acara diikuti oleh 200 peserta dari perwakilan wilayah dan 33 kabupaten/kota se-Sumatera Utara.
Tampil sebagai pembicara dari Majelis Pertimbangan Pusat (MPP) PKS yakni Sapto Waluyo, Syamsu Hilal dan Sri Rahayu.
Dalam ilmu hukum dan pemerintahan dikenal prinsip fundamental, “Salus populi suprema lex esto” (keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi).
“Maknanya, keamanan dan kepentingan rakyat harus menjadi prioritas utama dalam penentuan hukum, kebijakan dan tindakan pemerintah. Termasuk dalam kondisi bencana untuk proses mitigasi, rehabilitasi dan rekonstruksi,” ujar Sapto Waluyo, Ketua Komisi Kajian Strategis MPP PKS.
“Hal itu sejalan dengan konsepsi Wanantara (Wawasan Kewaspadaan dan Pengamanan Partai Keadilan Sejahtera) yang mencakup Panca Bela, yakni pengamanan terhadap anggota, organisasi, rakyat/masyarakat, kepentingan nasional dan eksistensi kemanusiaan.”
Dalam Falsafah Dasar dan Paradigma Perjuangan (FDPP) PKS juga ditegaskan nilai-nilai dasar yang menjadi pegangan bagi anggota dan pengurus PKS dalam menjalankan roda organisasi dan amanah publik.
“Ada 10 nilai dasar yang jadi patokan, antara lain keadilan dan keseimbangan. Keadilan adalah kebajikan esensial yang menuntut dihindarinya kejahatan/kezaliman sekecil apapun dan dengan alasan apapun. Sementara keseimbangan (tawazun) adalah buah dari kemampuan seseorang memenuhi tuntutan-tuntutan dasar seluruh dimensi dirinya (ruh, akal, dan jasad) secara proporsional menjadi pangkal kesejahteraan,” jelas Sapto.
Karena itu, paradigma pembangunan yang diusung PKS bersifat integral (lintas sektor), universal (lintas wilayah), dan partisipasi toal (lintas aktor). Tidak boleh memprioritaskan pembangunan ekonomi dan infrastruktur dengan mengorbankan pembangunan mental-spiritual dan kelestarian lingkungan.
Ketua DPW PKS Sumut Andi Paranata menyambut antusias program SKDP, meskipun anggota dan pengurus PKS sedang berkonsentrasi membantu warga korban banjir dan longsor.
“Acara ini memperkuat komitmen kami untuk terus membantu warga di garis depan melalui pelayanan, pemberdayaan dan pembelaan (advokasi) kepentingan publik. Seluruh oengurus DPTW dan DPTD se-Sumut hadir, termasuk anggota utama partai,” ungkap Andi dalam sambutannya.
Sejak hari pertama bencana di Aceh, Sumut dan Sumbar, PKS telah mengerahkan anggota dan relawan untuk tanggap darurat.
“Bela rakyat dan bela negara sudah menjadi DNA PKS sejak berdiri. Bahkan, Presiden PKS Almuzammil Yusuf sendiri memimpin apel siaga di Medan yang dihadiri ribuan relawan dan menginap di tenda lokasi bencana. Anggota PKS di seluruh Indonesia juga siap, bila dibutuhkan untuk mobilisasi.”
Selain materi Wanantara dan Falsafah Dasar, juga dibahas perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PKS yang terkini dan Pengarusutamaan Keluarga.
Ketua MPW PKS Sumur Sigit Pramono Asri turut serta dalam sosialisasi beserta jajaran MPW/MPD dan DSW/DED. Acara ini berdekatan dengan agenda Rapat Kerja Daerah (Rakerda) PKS di sejumlah Kabupaten/Kota, sehingga sekaligus menjadi ajang konsolidasi.
Bencana di Sumut meluas di 14 kabupaten dan 5 kota. Bahkan, rumah dinas Gubernur, Wagub, Kapolda dan pejabat di pusat kota Medan juga sempat terendam banjir. Enam daerah yang rusak paling parah, yakni Kabupaten Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Mandailing Natal, Humbang Hasundutan, Langkat, serta Kota Sibolga.
Menurut laporan, jumlah pengungsi mencapai 45.032 jiwa, dengan korban meninggal dunia 330 jiwa, 650 orang luka-luka, dan 136 jiwa masih dinyatakan hilang.
“Sebagian anggota dari daerah bencana ikut dalam sosialisasi, setelah acara langsung kembali melaksanakan tugasnya. Saya sendiri berkeliling ke beberapa daerah untuk memberi semangat dan dukungan. Anggota DPR RI/DPRD Fraksi PKS seluruh Indonesia telah memotong gaji dan menyalurkannya ke daerah bencana untuk kebutuhan pokok dan peralatan darurat,” papar Sigit. Karena keselamatan dan keamanan warga jadi perhatian utama. [Mh/Spt]





