HIDAYAH itu anugerah Allah paling mahal. Meskipun, tetap tersisa masa lalu yang mengganggu.
Di antara sahabiyah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang punya masa lalu buruk adalah Hindun binti Utbah radhiyallahu ‘anha. Ia dulu pernah begitu memusuhi Nabi dan Islam.
Ketika akhirnya Allah memberikannya hidayah, ia pernah menemukan satu berhala yang masih tersisa di rumahnya. Ibu dari Muawiyah bin Abu Sufyan ini mengatakan, “Betapa kami telah tertipu olehmu!”
Hindun tergolong wanita bangsawan Quraisy. Ibunya bernama Shafiyyah yang juga putri dari Umayyah. Usia Hindun jauh lebih muda dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Selisih 16 tahun, lebih muda dari Rasulullah.
Sementara suaminya sebaliknya, selisih tiga tahun lebih tua dari Rasulullah. Jadi selisih usia antara Hindun dan suaminya hampir 20 tahun.
Salah satu ‘orang besar’ yang lahir dari rahim Hindun adalah Muawiyah bin Abu Sufyan. Seorang sahabat Rasulullah yang pernah menjadi penulis wahyu dan dekat dengan Rasulullah. Kelak, Muawiyah juga menjadi seorang khalifah.
Ada yang menarik dari Hindun ketika curhat dengan Rasulullah. Ia bertanya kepada Rasulullah yang saat itu juga disaksikan oleh istri Nabi: Aisyah radhiyallahu ‘anha.
“Ya Rasulullah, suamiku pelit. Aku pernah mengambil uangnya tanpa sepengetahuannya. Uang itu aku belanjakan untuk kebutuhanku dan anak-anakku. Apakah hal itu berdosa?” seperti yang dicurhatkan Hindun kepada Rasulullah.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab, “Ambillah dari hartanya secara ma’ruf (secara patut). Cukupkan kebutuhanmu dan anak-anakmu.”
Terlihat sekali seperti apa karakter dari Hindun ini. Bahkan dalam Perang Yarmuk, perang antara kaum muslimin melawan Romawi, Hindun juga ikut serta. Ia berada di barisan kaum muslimah di barisan pendukung.
Saat itu ia sempat mengatakan kepada muslimah-muslimah yang lain, “Jika ada dari pasukan yang melarikan diri, hunus pedang kalian untuk mencegahnya!”
Boleh jadi, di balik kerasnya permusuhan terhadap Rasulullah dan umat Islam di masa lalu, Hindun sebenarnya mencintai keluarga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Hal ini pernah diceritakan Zainab binti Rasulillah shallallahu ‘alaihi wasallam saat masih tinggal di Mekah, sementara Rasulullah dan umat Islam sudah lama hijrah ke Madinah.
Hindun tiba-tiba mendatangi rumah Zainab radhiyallahu ‘anha. Ia mendapati gelagat kalau putri Rasulullah itu akan menyusul ayahnya ke Madinah bersama putri satu-satunya: Umamah yang masih kecil.
“Kalau kamu ingin berangkat ke Madinah, aku akan menyiapkan segalanya untukmu. Aku akan siapkan perbekalan, kendaraan, dan harta,” ucap Hindun.
Namun begitu, Zainab tidak memberikan respon apa pun. Ia tidak mengiyakan, tidak juga menolak.
Hindun wafat di masa Kekhalifahan Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu, atau di sekitar tahun ke-14 hijriah.
Sosok Hindun kerap menjadi tolok ukur mualaf Eropa dan Amerika tentang Islam. Mereka mengatakan, “Kalau orang yang paling menyakiti Nabi masih bisa hidup dengan sejahtera di saat Nabi menguasai Mekah, berarti Islam memang agama yang benar!”
**
Semua kita punya masa lalu yang buruk. Ketika hidayah datang, tobat dilakukan; maka semua masa lalu itu sudah Allah hapus.
Karena itu tutup rapat masa lalu yang buruk itu. Jangan membuka apa yang sudah Allah tutup dengan menceritakannya ke orang lain. [Mh]


