LOVE scamming kini marak lagi. Hati-hati cinta palsu yang kerap menyasar kaum perempuan.
Polisi tengah memburu pelaku love scamming yang menipu seorang ibu single parent di Surabaya. Uang sebesar 2,1 miliar rupiah dilaporkan raib diduga dibawa kabur pelaku dan komplotannya.
Nasib buruk menimpa seorang ibu single parent beranak satu di Surabaya. Sebut saja bernama WA. Ia terpedaya dengan seorang pria warga Cirebon keturunan Kamerun. Sebut saja bernama A.
Suatu hari, WA dan A bertemu secara tak sengaja di sebuah tempat olah raga atau fitness. A memperkenalkan dirinya bekerja di PBB ‘cabang’ Indonesia.
Sejak pertemuan itu, A dan WA menjadi akrab. Komunikasi pun berlanjut via ponsel. Sekitar 8 kali pertemuan langsung antara A dan WA.
Butuh Modal Usaha
Suatu kali, A mengaku di-PHK dari kantornya. Hal ini karena A sering tidak masuk kantor karena berkunjung ke Surabaya untuk menemui WA.
Pendek kata, A mencurahkan kegelisahannya tentang masalah ekonomi. Tapi, ia sudah punya rencana untuk bisnis dengan rekan di Jakarta.
A menyebutkan angka 5 miliar rupiah sebagai modal bisnis tersebut. Ia berharap agar WA mau meminjamkan uangnya untuk sementara.
Tanpa pikir panjang, WA menyanggupi. Tapi, ia hanya bisa menyediakan uang sebesar 2,1 miliar rupiah. Dan A setuju.
Keduanya pun melakukan perjalanan menuju Jakarta sambil membawa uang yang disimpan dalam sebuah tas besar. Tapi di perjalanan, mobil mereka dihadang penculik. Bukan hanya A yang diculik oleh perampok, tapi tas berisi uang itu pun dibawa kabur.
Anehnya, perampok begitu paham tentang tas yang berisi uang miliaran itu. Termasuk lokasi penyimpannya di mobil.
Setelah itu, sosok A raib begitu saja. Barulah WA menyadari kalau ia sudah menjadi korban love scamming.
Mahar 3 M Kakek Tarman
Mirip-mirip kasus love scamming, kasus mahar 3 M kakek Tarman sempat heboh pada Oktober lalu.
Kakek usia 74 tahun itu menunjukkan cek sebesar 3 miliar rupiah sebagai mahar nikah untuk gadis di Pacitan usia 20-an tahun bernama S.
Bukan itu saja, Tarman juga membagi-bagikan uang sebesar 100 ribu ke setiap pengunjung yang hadir di acara pernikahan itu. Dengan begitu, tak seorang pun yang hadir curiga kalau cek itu palsu.
Meski menjadi kecurigaan banyak orang di jagat maya, ayah dan ibu S di Pacitan tetap percaya kalau menantunya itu tak menipu. Hingga polisi menangkap Tarman beberapa hari lalu, keluarga S di Pacitan tak mau melaporkan ke polisi karena mereka masih berbaik sangka.
Kakek Tarman ditangkap polisi karena laporan dari pihak lain. Mobil yang mengantarnya ke Pacitan ternyata sewaan. Parahnya, mobil itu digadaikan dengan uang sebesar 50 juta rupiah.
Nah, uang itulah yang digunakan untuk membiayai pernikahan, sekaligus untuk membagi-bagi ke para tamu yang hadir.
Tentang cek 3 M?
Polisi akhirnya mendatangkan pakar perbankan untuk menilai keaslian cek itu. Selidik punya selidik, ternyata cek itu bisa dipastikan palsu.
Didampingi polisi, kakek Tarman mengaku kalau cek 3 M itu ia maksudkan agar bisa diterima menjadi suami S.
Meski begitu, S masih tetap cinta dengan Tarman. Ia dikabarkan tetap tidak ingin minta cerai meskipun pelaku kini berada di tahanan. [Mh]


