KONVOI kemanusiaan Global Sumud Flotilla (GSF) telah memasuki zona kuning, wilayah rawan di perairan internasional sekitar 300 mil laut dari Gaza.
Konvoi ini bertujuan menembus blokade Israel dan mengirimkan bantuan kemanusiaan bagi warga Palestina.
Salah satu utusan Indonesia, Husen Gaza, saat ini berada di atas kapal Summertime, kapal pengamat yang bertugas mendokumentasikan perjalanan dan potensi pelanggaran hukum internasional terhadap GSF.
Ia bergabung bersama 21 relawan dari 10 negara lain.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Dua WNI lainnya, Wanda Hamidah dan Muhammad Faturrahman, masih tertahan di Pelabuhan Partopalo, Italia, akibat kerusakan kapal.
Sejak awal keberangkatan, GSF menghadapi berbagai serangan, termasuk tiga kali serangan drone (dua di perairan Tunisia, satu di dekat Yunani), sabotase teknis, serta ancaman langsung kepada kapten kapal.
Konvoi Global Sumud Flotilla Masuki Zona Kuning, Tiga WNI Terlibat
Salah satu serangan bahkan melibatkan bom drone beracun yang menyebabkan relawan mengalami keracunan dan harus dirawat di Yunani.
Gerakan Persaudaraan Cinta Indonesia (GPCI) mengapresiasi dukungan pemerintah Indonesia terhadap Palestina, namun juga meminta perhatian khusus karena ada WNI di dalam misi berisiko tinggi ini.
Dari atas kapal, Husen menyampaikan permohonan agar Presiden Prabowo menyebut secara publik dukungan terhadap GSF untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
Baca juga: Wanda Hamidah Akhirnya Berlayar Bersama Global Sumud Flotilla
Sebagai bentuk solidaritas, relawan Indonesia juga merelakan tempat di kapal untuk dokter dan anggota parlemen Eropa, demi memperkuat posisi diplomatik misi ini.
GPCI juga menyerukan aksi dukungan melalui media sosial agar perhatian dunia terhadap genosida dan blokade ilegal di Gaza tidak meredup.[Sdz]