SINDROM Peter Pan terjadi pada orang dewasa yang tidak mau mengambil tanggung jawab sebagai orang dewasa.
Peter Pan mengacu pada pertunjukan klasik JM Barrie pada tahun 1904 di mana seorang bocah yang menolak untuk tumbuh dewasa mengajarkan Wendy dan adik-adiknya cara terbang dan kemudian pergi ke Neverland yang ajaib untuk berpetualang dengan putri duyung, Indian, dan Kapten Hook yang jahat serta para awak bajak lautnya.
Judul lengkapnya “Peter Pan, or, The Boy Who Would Not Grow Up.”
Cinderella Complex juga merujuk pada tokoh cerita anak, Cinderella. Dalam kisah tersebut, semasa kecilnya, Cinderella hidup bahagia bersama ayah dan ibunya.
Menjelang remaja, kehidupannya berubah. Ibu kandungnya meninggal dan ayahnya menikah dengan wanita lain. Setelah ayahnya menikah, kehidupan Cinderella menjadi sangat tidak bahagia.
Karena ibu dan dua saudara tirinya itu tidak menyukai Cinderella. Kehidupan Cinderella menjadi semakin menderita semenjak ayahnya meninggal dunia.
Ia kemudian merindukan sosok lelaki seperti ayahnya yang akan melindungi dan menyayangi dirinya.
Baca Juga: Mencegah Sindrom Peter Pan dan Cinderella Complex pada Anak
Mengenal Sindrom Peter Pan dan Cinderella Complex
Ketika sindrom Peter Pan atau Cinderella Complex sudah telanjur dialami saat dewasa, kedua sindrom ini bisa dikurangi sedikit demi sedikit.
Namun, cara mengatasi yang lebih baik adalah melakukan upaya preventif sejak masih anak-anak.
Ketika seseorang sudah terbiasa dengan karakter kekanak-kanakan memang sulit untuk menjadi dewasa. Meski begitu, bukan berarti dia tidak bisa bersikap dewasa.
Ada beberapa cara untuk membantu seseorang dengan sindrom Peter pan dan Cinderella Complex.
1. Stop sikap yang memicu sikap kenak-kanakan mereka.
Jangan mudah menyerah untuk segera membantu mereka menyelesaikan masalah mereka sendiri. Biarkan mereka menghadapi masalahnya dan menerima konsekuensi atas segala tindakannya.
2. Perlahan mengenalkan konsep kedewasaan kepada mereka.
Misalnya ketika mereka mulai berkeinginan untuk bekerja, biarkan mereka untuk bekerja yang mudah terlebih dahulu untuk seterusnya meningkatkan kemampuannya.
3. Jauhkan mereka dari hal-hal yang mengganggu fokus hidup mereka.
Jangan biarkan hal seperti media sosial atau hobi mengambil alih perhatian dan waktu mereka sebelum mereka benar-benar mampu bertanggung jawab pada kehidupan mereka.
4. Carilah pertolongan.
Jika tingkat sindrom sudah tidak dapat ditolerir carilah pertolongan psikolog. Untuk terapi ke psikolog, psikolog dapat membantu meminimalisasi sindrom.
Langkah selanjutnya psikolog dapat membantu seseorang lebih mengenal kondisi diri mereka agar mereka bisa memahami dan menerima apa yang telah terjadi di masa lalu,
dan menyiapkan tindakan atau perilaku yang lebih efektif untuk masa depannya.
Yang terpenting, untuk mengatasi sindrom Peter Pan dan Cinderella Complex adalah dukungan dari orang-orang terdekat mereka.
Berilah masukan dan arahan tanpa mengintervensi kehidupan mereka. Biarkan mereka menemukan diri mereka sendiri. Selalu memberikan motivasi kepada mereka agar mereka mau menjadi lebih baik. [MAY/ind]