• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Sabtu, 16 Agustus, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Berita

Belajar dari Kabupaten Pati

Agustus 13, 2025
in Berita
Belajar dari Kabupaten Pati

Ilustrasi, foto: ftnews.co.id

72
SHARES
554
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

KABUPATEN Pati tiba-tiba menjadi viral. Bukan karena prestasi atau istimewanya. Melainkan, karena rusuhnya.

Konflik antara Bupati Pati dengan rakyatnya akhirnya berunjung bentrok massa dengan aparat. Ribuan massa aksi di Pati seperti menepati ‘tantangan’ sang bupati untuk mendemo dengan ribuan massa.

Sayangnya, ujung dari dialog tidak sehat rakyat dengan pejabatnya ini berujung bentrok. Sebuah mobil dinas polisi dibakar massa, gerbang kantor bupati dirobohkan massa, dan sang bupati dievakuasi dari kantornya.

Bermula dari Naik PBB 250 Persen

Sebelumnya, Bupati Pati: Sudewo merencanakan akan menaikkan tarif pajak Bumi dan Bangunan sebesar 250 persen. Rencana ini ditentang warga.

Bupati menjelaskan bahwa kenaikan dimaksudkan untuk menutupi keadaan fiskal keuangan di Pati yang minim. Hal ini akan menghambat pembangunan infrastruktur dan lainnya.

Namun, warga Pati menolak karena keadaan ekonomi saat ini yang tidak sehat. Banyak warga menjadi korban PHK dan menjadi pengangguran.

Sayangnya, dua pihak ini tidak menemui titik temu. Bahkan, ada yang seperti tidak elok dari sang bupati yang ‘menantang’ warga Pati untuk membuktikan ribuan massa yang akan berdemo.

Puncaknya, pada tanggal 13 Agustus ini. Terjadilah bentrok yang merugikan semua pihak.

Pajak yang Mencekik Rakyat

Kisruh yang terjadi di Pati semoga tidak terjadi di wilayah lain. Terlebih lagi di pemerintahan pusat.

Namun, potensi itu selalu ada jika pemerintah tak mau susah mencari solusi keuangan negara. Solusi yang dianggap mudah adalah menaikkan pajak, royalti, atau lainnya.

Nyatanya, bukan hanya Pati yang akan menaikkan PBB berlipat-lipat. Dikabarkan, Jombang dan Cirebon pun akan menaikkan PBB lebih besar lagi, hingga seribu persen.

Begitu pun dengan yang terjadi di pusat. Sepanjang sebulan ini, yang didengar publik adalah pemblokiran rekening bank, kenaikan pajak, penerapan royalti musik, menyita tanah nganggur, dan lainnya.

Meredam Potensi ‘Ledakan’

Jika narasi yang diserap rakyat dari para pejabatnya selalu pajak, pengawasan, dan pembatasan; maka itu sama dengan menjadikan rakyat sebagai pihak yang diberikan beban, bukan dilayani.

Padahal, keadaan krisis ekonomi sudah begitu nyata di tingkat bawah. Rakyat butuh solusi, bukan lagi-lagi beban dan ‘ancaman’.

Di sisi lain, publik disajikan pemandangan betapa bebasnya para koruptor dari jeratan hukum. Angkanya pun begitu fantastis: triliunan rupiah untuk satu kasus.

Tak ada cara lain untuk meredam potensi ‘ledakan’ yang sewaktu-waktu bisa terjadi, kecuali menggeser posisi rakyat menjadi sebagai penerima hak, bukan pemikul beban.

Kedua, rapikan cara berkomunikasi para pejabat, pusat dan daerah. Jangan asal ‘jeblak’. Karena rakyat itu hakikatnya adalah tuan yang harus dilayani, bukan sebaliknya.

Jika paradigma pejabat terhadap rakyat tak segera diluruskan, boleh jadi, bukan hanya Pati yang ‘meledak’. Melainkan juga di wilayah-wilayah lain. Semoga itu tidak terjadi. [Mh]

 

 

Tags: Belajar dari Kabupaten Pati
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Orangtua Kini Menghancurkan Anak secara Halus

Next Post

5 Cara Mengonsumsi Biji Chia

Next Post
Cara mengonsumsi biji chia

5 Cara Mengonsumsi Biji Chia

Belajar dari Kesetiaan Penguin

Belajar dari Kesetiaan Penguin

Kisah Hidup Abu Hurairah, dari Buruh Menjadi Majikan

Amalan agar Terbebas dari Neraka (1)

  • shakila premium

    Kenalan sama Bahan Shakila Premium yang Lagi Naik Daun Yuk!

    36716 shares
    Share 14686 Tweet 9179
  • 33 Pertanyaan yang Harus Ditanyakan Setiap Gadis Saat Taaruf

    11103 shares
    Share 4441 Tweet 2776
  • Hukum Membakar Pakaian Bekas

    10972 shares
    Share 4389 Tweet 2743
  • Ucapkan Barakallah sebagai Pengganti Selamat

    7915 shares
    Share 3166 Tweet 1979
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7132 shares
    Share 2853 Tweet 1783
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga