HADIAH itu ungkapan cinta dan persaudaraan. Cinta sesama mukmin dan bersaudara dalam satu akidah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Saling memberi hadiahlah, niscaya kalian akan saling mencintai.” (HR. Bukhari, Baihaqi, Abu Ya’la)
“Saling memberi hadiahlah kalian, sesungguhnya hadiah dapat melenyapkan kesempitan dalam dada.” (HR. At-Tirmidzi)
“Wahai kaum muslimah, janganlah seorang wanita meremehkan pemberian tetangganya walaupun hanya (berupa) ujung kaki kambing.” (HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi, dan Ahmad)
**
Kadang logika tak mampu menangkap hikmah di balik syariat Islam. Termasuk anjuran untuk saling memberi hadiah.
Karena umumnya orang merasa tak perlu untuk mengeluarkan sebagian hartanya untuk orang lain tanpa keuntungan. Dan hadiah adalah pemberian tanpa harapan keuntungan.
Siapa sangka, ternyata ‘keuntungan’ di balik pemberian hadiah jauh lebih besar dari nilai materinya. Persaudaraan akan semakin kuat. Dan, hadiah juga mampu mengikis hasad.
Jika sesama muslim terbiasa saling berbalas hadiah, maka hampir tidak mungkin muncul benci dan permusuhan.
Bukan nilai hadiahnya yang memberikan kesan. Tapi, perhatian dan empatinya yang menjadi pengikat cinta dan persaudaraan.
Saling memberi hadiahlah, niscaya Allah akan memberikan keberkahan dalam persaudaraan. [Mh]