SESEORANG bertanya mengenai cara shalat lansia yang sedang mengalami sakit berat.
Assalamualaikum ustadz, apa ada keringanan shalat untuk orang tua lagi sakit. Sudah lansia, lagi di rawat di rumah sakit, kondisi sadar, di infus, gak sanggup bangun dan jalan, selalu pakai pempers. Dibilang tidak sanggup shalat karena pusing.
Jawab:
Jika kondisi kesadaran masih normal, akal masih berfungsi, kewajiban shalat masih berlaku, walau kondisi kesulitan fisik sudah berat.
Hendaknya dilakukan dengan tata cara sesuai kemampuan fisiknya, bisa rebahan jika benar-benar tidak mampu duduk.
Ada pun najis pada pampers, kateter, atau apa pun, karena dalam kondisi sakit dan masyaqqah (kesulitan) maka itu dimaafkan.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklikย tautanย ini.
Kondisi tersebut sama seperti wanita yang selalu keluar darah istihadhah, walau darahnya najis tapi wanita istihadhah tetap wajib shalat karena bukan haid.
Darah yang tetap mengalir saat shalat tidak membatalkan shalatnya, sebagaimana kotoran di pampers tersebut.
Dalil-dalilnya, sebagai berikut:
Allah Ta’ala berfirman:
ููุงุชูููููุง ุงูููููู ู ูุง ุงุณูุชูุทูุนูุชูู ู
Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu. (QS. At-Taghabun, Ayat 16).
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
Lansia Sakit Berat, Begini Cara Shalatnya
Baca juga:ย Cara Mengusap Kepala saat Wudhu
ููุฅูุฐูุง ุฃูู ูุฑูุชูููู ู ุจูุดูููุกู ููุฃูุชููุง ู ููููู ู ูุง ุงุณูุชูุทูุนูุชูู ู
Maka, jika aku memerintahkan kamu terhadap sesuatu, jalankanlah sejauh yang kalian mampu. (HR. Muslim no. 1337).
Sementara itu, dalam kaidah fiqih disebutkan:
ุงููู ูุดููููุฉู ุชูุฌูููุจู ุงูุชููููุณููุฑู
Kesulitan itu menarikย kemudahan. (Imam Ibnu Nujaim, Al Asybah wan Nazhair, Hal. 75. 1400H-1980M. Darul Kutub Al โilmiyah).
Atau seperti yang dikatakan Imam Tajuddin As Subki:
ุงูู ุดูุฉ ูุฌูุจ ุงูุชูุณูุฑ ูุฅู ุดุฆุช ููุช : ุฅุฐุง ุถุงู ุงูุฃู ุฑ ุงุชุณุน
Kesulitan membawa pada kemudahan, dan jika anda mau, anda bisa katakan: jika keadaan sempit maka membawa kelapangan. (Imam Tajuddin As Subki, Al Asybah wan Nazhair, 1/61. Cet. 1, 1411H-1991M. Darul Kutub Al โIlmiyah).
Terdapat dalam Shahih Bukhari di ceritakan oleh Imam Hasan Al Bashri Rahimahullah:
๏ปฃู๏บ ๏บฏู๏บ๏ปู ๏บ๏ปู๏ปคู๏บดู๏ป ู๏ปคู๏ปฎ๏ปฅู ๏ปณู๏บผู๏ป ูู๏ปฎ๏ปฅู ๏ปู๏ปฐ ๏บู๏บฎู๏บ๏บฃู๏บ๏บู๏ปฌู๏ปขู
Kaum muslimin senantiasa shalat dalam keadaan mereka terluka.
Riwayat lain:
ุนููู ุนูุงุฆูุดูุฉู ููุงููุชู
ุฌูุงุกูุชู ููุงุทูู
ูุฉู ุจูููุชู ุฃูุจูู ุญูุจูููุดู ุฅูููู ุงููููุจูููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู
ู ููููุงููุชู ููุง ุฑูุณูููู ุงูููููู ุฅููููู ุงู
ูุฑูุฃูุฉู ุฃูุณูุชูุญูุงุถู ููููุง ุฃูุทูููุฑู ุฃูููุฃูุฏูุนู ุงูุตููููุงุฉู ููููุงูู ููุง ุฅููููู
ูุง ุฐููููู ุนูุฑููู ููููููุณู ุจูุงููุญูููุถูุฉู ููุฅูุฐูุง ุฃูููุจูููุชู ุงููุญูููุถูุฉู ููุฏูุนูู ุงูุตููููุงุฉู ููุฅูุฐูุง ุฃูุฏูุจูุฑูุชู ููุงุบูุณูููู ุนููููู ุงูุฏููู
ู ููุตููููู
Dari Aisyah dia berkata; โFathimah binti Abi Hubaisy datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam seraya berkata;
‘Wahai Rasulullah, aku adalah wanita yang mengeluarkan darah istihadhah, hingga diriku tidak suci, apakah aku harus meninggalkan shalat?โ
Beliau bersabda: “Itu hanyalah darah penyakit, bukan darah haidh, apabila darah haid datang, tinggalkanlah shalat. Apabila darah haid telah berlalu, bersihkanlah darah tersebut dari dirimu kemudian shalatlah.” (HR. Muslim no. 333).
Dua riwayat ini menunjukkan seorang yang selalu keluar darah istihadhah-nya tetap wajib shalat.
Padahal darah itu mengalir dan najis. Ini menunjukkan “kondisi khusus” yang dimaafkan.
Imam An Nawawi Rahimahullah menjelaskan:
ูุญูู ุณูุณ ุงูุจูู ูุงูู ุฐู ูู ู ุจู ุญุฏุซ ุฏุงุฆู ูุฌุฑุญ ุณุงุฆู ุญูู ุงูู ุณุชุญุงุถุฉ ุนูู ู ุง ุณุจู
Hukum bagi orang yang beser, dan mudah keluar madzi, dan orang yang selalu berhadats, dan darah luka yang mengalir, adalah sama hukumnya dengan wanita yang istihadhah sebagaimana dijelaskan sebelumnya. (Al Majmu’ Syarh Al Muhadzdzab, 1/516)
Ada pun caranya:
1. Sebelum shalat bersih-bersih dulu dari najisnya, ganti pakaian dan pampers, lalu wudhu selayaknya ingin shalat, jika sudah masuk waktu shalat.
Ada pun jika wudhunya sebelum masuk waktu shalat, lalu dia keluar najis sebelum shalat maka ini batal, mesti ulangi wudhunya.
Imam Ibnu Qudamah Rahimahullah mengatakan:
ูุฅู ุชูุถุฃ ุฃุญุฏ ูุคูุงุก ูุจู ุงูููุชุ ูุฎุฑุฌ ู ูู ุดูุกุ ุจุทูุช ุทูุงุฑุชู
Jika salah seorang mereka (orang yang disebut di atas) berwudhu sebelum waktunya, lalu keluar najis, maka batal thaharahnya. (Al Mughni, 1/248)
Inilah pendapat mayoritas ulama.
Syaikh Abdullah Al Faqih Hafizhullah mengatakan:
ูุฅู ุงูุฐู ุนููู ุฌู ููุฑ ุงููููุงุก ุฃู ุตุงุญุจ ุงูุณูุณ ูุฌุจ ุนููู ุงููุถูุก ููู ุตูุงุฉ ุจุนุฏ ุฏุฎูู ููุชูุงุ ููุง ูุฌุฒุฆู ุฃู ูุชูุถุฃ ูุตูุงุฉ ูุจู ุฏุฎูู ููุชูุงุ ููุฌุจ ุนููู ุฅุฐุง ุฃุฑุงุฏ ุงูุตูุงุฉ ุฃู ูุบูุฑ ู ูุงุจุณู ุงูู ุตุงุจุฉ ุจุงููุฌุณ ุฃู ูุทูุฑูุง ุฅู ุฃู ูู ุฐูู ููุบุณู ุงูู ุญู ุฌูุฏุงู
Sesungguhnya yang dianut oleh mayoritas fuqaha adalah bahwa penderita beser wajib wudhu pada setiap shalat setelah masuk waktunya, tidak sah jika dia berwudhu sebelum masuk waktunya. Dan, wajib baginya jika hendak shalat mengganti pakaiannya yg kena najis atau hendaknya dia sucikan sejauh kemampuannya dan dia cuci yg kotor itu sebaik-baiknya. (Fatawa Asy Syabakah Al Islamiyyah no. 108086).
2. Jika kondisi sulit, atau ketika shalat keluar najis tersebut tanpa disadarinya, jika sudah tidak mampu mengontrol keluarnya najis, maka itu ketidakberdayaan yang dimaafkan dan tidak bisa dihindarkan, dan shalatnya tetap sah jika keluarnya saat shalat.[Sdz]
Sumber: Serambi Ilmu dan Faidah