BUDIDAYA Maggot bisa jadi pilihan terbaik untuk memberikan pakan ternak, baik ikan, ayam maupun burung.
Budidaya ini telah dilakukan seorang peternak bernama Iman yang dibina oleh Dompet Dhuafa.
Hal ini diketahui pada acara Press Touring Dompet Dhuafa yang bertema ‘Kurban Se-ngaruh Itu’ pada Selasa dan Rabu (20-21/5/2025) di Lampung. Maggot memiliki kehidupan yang singkat, diperkirakan hanya hidup sekitar 30 hari.
“Ketika lalat bsf kawin, lalat jantannya mati dan setelah bertelur lalat betinanya mati, jadi meninggalkan telurnya,” ujar Wawan selaku pimpinan cabang Dompet Dhuafa Lampung Pada acara Press Touring Dompet Dhuafa pada Selasa (20/5/2025), di Pringsewu Lampung.

Baca juga: Tebar Hewan Kurban 1446 H Dompet Dhuafa Targetkan Distribusi Sebanyak 35Ribu
Percepat Panen Ternak, Maggot Miliki Kandungan 80 Persen Protein
“Telur-telur itu butuh 10-14 hari buat menetas, nah maggot kecil untuk sampai dewasa perlu waktu sekitar 25-28 hari tergantung dari perawatannya,” lanjutnya.
Di kandang ini, 1 gram maggot berkisar Rp 2.500 sampai Rp 4.000 dan biasanya fokus konsumennya pada peternak burung, peternak ayam, ataupun ikan.
“Ternak maggot skala kecil rumahan biasanya untuk makan burung, ikan hias karena maggot ini kandungan proteinnya 80% jadi kalau untuk pakan ternak itu bagus,” ujar Wawan.
“Dengan campuran maggot itu panennya akan lebih cepat bisa 2 bulan setengah sudah panen,” lanjutnya dalam penjelasan.
Di kandang ini, maggot hanya difokuskan untuk pakan ternak lele yang sejumlah kurang lebih 20.000 ekor dan bisa panen mencapai 2 ton.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
“Itu yang dilakukan Dompet Dhuafa supaya memang teman-teman kita ini melalui zakatnya bisa berdaya, kalau tahun ini temanya ‘Kurban Se-ngaruh Itu’ memang pengaruh untuk para penerima manfaat,” ucapnya.
“Dulunya budidaya ini hanya di dalam rumah dengan skala sangat kecil, enggak punya kandang, kemudian kita intervensi, kita bantu pembuatan kandang kemudian ada permodalan juga sehingga sampai saat ini, kalau misalkan rutin 2 bulan sekali panen dengan jumlah yang banyak insyaallah mungkin Pakde bisa lebih berdaya,’ lanjutnya sebagai penutup. [Din]