PERSERIKATAN Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan pihaknya tidak akan mengambil bagian dalam operasi kemanusiaan yang didukung AS di Gaza karena tidak memihak, netral atau independen, sementara Israel berjanji untuk memfasilitasi upaya tersebut tanpa terlibat dalam pengiriman bantuan.
“Rencana distribusi khusus ini tidak sesuai dengan prinsip dasar kami, termasuk prinsip imparsialitas, netralitas, dan independensi, dan kami tidak akan berpartisipasi dalam hal ini,” kata wakil juru bicara PBB Farhan Haq kepada wartawan pada hari Kamis (15/5/2025).
Dilansir dari trtworld, Yayasan Kemanusiaan Gaza yang didukung AS akan mulai bekerja di Gaza pada akhir bulan Mei berdasarkan rencana distribusi yang banyak dikritik, tetapi telah meminta Israel untuk mengizinkan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan pihak lain melanjutkan pengiriman sekarang hingga yayasan tersebut didirikan.
Yayasan tersebut juga meminta Israel untuk memperluas sejumlah lokasi distribusi bantuan aman yang jumlahnya terbatas di bagian selatan Gaza hingga bagian utara daerah kantong itu dalam waktu 30 hari.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
“Saya tidak paham dengan permintaan tersebut, mungkin saat mereka memasuki Yerusalem, tetapi saya akan memberi tahu Anda bahwa kami menghargai upaya Amerika Serikat,” kata Duta Besar Israel untuk PBB Danny Danon kepada wartawan.
“Kami tidak akan mendanai upaya-upaya tersebut. Kami akan memfasilitasinya. Kami akan memberdayakannya,” katanya. “Beberapa dari mereka harus melintasi wilayah yang kami operasikan.”
Tidak ada bantuan kemanusiaan yang dikirim ke Gaza sejak 2 Maret, dan pemantau kelaparan global telah memperingatkan bahwa setengah juta orang menghadapi kelaparan, seperempat dari populasi di daerah kantong itu sejak Oktober 2023.
PBB Menolak Bergabung dengan Misi Bantuan AS ke Gaza, dengan Alasan Kekhawatiran Netralitas
Baca juga: Keluarga-keluarga di Gaza Dibiarkan Kelaparan Akibat Penghentian Bantuan Israel
Israel menuduh Hamas mencuri bantuan, yang dibantah kelompok itu, dan memblokir pengiriman kemanusiaan ke Gaza sampai Hamas membebaskan semua sandera yang tersisa.
Israel dan AS telah mendesak PBB dan kelompok-kelompok bantuan untuk bekerja sama dengan GHF.
Namun, mereka telah menyuarakan kekhawatiran bahwa operasi tersebut tidak akan mematuhi prinsip-prinsip kemanusiaan, yaitu kemanusiaan, imparsialitas, independensi, dan netralitas.
Danon mengatakan operasi besar akan segera dimulai.
“Israel tidak akan terlibat dalam pusat operasi tersebut. Kami tidak akan menjadi pihak yang memberikan bantuan. Kami bahkan tidak akan berada di pusat-pusat tersebut. Pusat operasi tersebut akan dikelola oleh yayasan itu sendiri, yang dipimpin oleh AS. Dan saya senang bahwa hanya sedikit LSM yang bergabung dalam upaya ini,” kata Danon.[Sdz]