BERGAUL itu pilihan. Tapi, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan kalau bergaul lebih baik.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Seorang mukmin yang bergaul di tengah masyarakat dan bersabar terhadap gangguan mereka, itu lebih baik daripada seorang mukmin yang tidak bergaul di tengah masyarakat dan tidak bersabar terhadap gangguan mereka.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
**
Bergaul itu bagian dari ajaran Islam. Shalat berjamaah menjadi lebih banyak pahala daripada sendirian karena di situ ada peluang untuk bergaul dengan tetangga.
Para sahabat Nabi radhiyallahu ‘anhum menjadi Khairu Ummah, umat terbaik, juga karena ukhrijat linnaas: bergaul dan berinteraksi dengan umat manusia.
Dari sinilah ada dakwah: mengajak orang kepada yang baik (al-ma’ruf) dan mencegah dari yang buruk (al-munkar).
Plus minus selalu ada. Karena tidak semua manusia baik, tapi tidak semua manusia juga bisa dicap buruk. Di situlah seninya mengelola pergaulan.
Beranikan diri untuk luwes bergaul dan bersabarlah dengan kekurangan mereka. Karena dengan begitulah, dakwah bisa terus berjaya. [Mh]