PANGGILAN Ilahi bisa datang hampir bersamaan. Panggilan berziarah ke tanah suci dan panggilan ajal berupa kematian. Hal itulah yang boleh jadi dialami Muhammad Aqib (26).
Betapa bahagianya Muhammad Aqib saat bosnya memberikan hadiah biaya umrah ke tanah suci. Kalau sudah panggilan Allah, banyak cara bisa terjalani.
Keberangkatan insya Allah akan dilakukan di Bandara Surabaya pada Kamis (10/4) sekitar jam 12 siang. Jika diukur dari rumahnya di Tuban, perjalanan ke Surabaya bisa menghabiskan waktu sekitar 2 setengah jam. Jaraknya 100 kilometer lebih.
Karena itu, keluarga yang mengantar berangkat selepas shalat Subuh. Mereka berangkat dengan satu mobil SUV warna biru muda.
Ucapan Perpisahan dengan Calon Istri
Beberapa hari sebelum hari keberangkatan, Muhammad Aqib sudah mengabarkan rencana keberangkatannya kepada calon istri: Tasya.
Keduanya biasa berkomunikasi lewat pesan elektronik. Pertemuan terakhir keduanya pada Sabtu lalu (5/4).
Kira-kira isi pesan via WA itu: jauh di mata, tapi dekat di hati. Meski keduanya akan berpisah jarak, antara Indonesia dengan Arab Saudi, tapi ikatan hati tetap selalu dekat. Begitulah kira-kira maknanya.
Tak ada firasat dari Tasya kalau itulah momen perpisahan yang bukan hanya untuk beberapa hari. Melainkan untuk selamanya.
Musibah di Sekitar Jam 6 Pagi
Kondisi jalan dari Tuban menuju Surabaya pada pagi itu tampaknya lancar. Tak ada hambatan yang berarti.
Perjalanan satu keluarga itu pun tiba kawasan Gresik, atau sekitar tiga per empat jarak perjalanan yang mereka tempuh menuju Surabaya. Sekitar 30 menit lagi, mereka akan sampai.
Namun ketika akan menyalip kendaraan di depannya, mobil yang mereka tumpangi tiba-tiba oleng. Nahasnya, di jalur yang berlawanan sudah ada bus yang juga sedang melaju.
Dan, tabrakan keras pun tak terhindarkan. Penampakan bagian depan SUV ringsek parah. Sementara pada bus memang terjadi kerusakan di bagian depan, tapi tidak separah SUV.
Empat penumpang keluarga Muhammad Aqib pun tewas di tempat, sementara tiga lainnya meninggal dunia saat di rumah sakit. Dengan begitu, tujuh penumpang mobil SUV warna biru termasuk Muhammad Aqib dikabarkan meninggal dunia.
Sementara, sopir bus mengalami luka patah di bagian kaki. Begitu pun yang dialami kernet bus yang juga mengalami luka-luka.
Telepon Tak Terjawab
Seperti ada perasaan yang tak enak, Tasya mencoba menelepon Muhammad Aqib pada sekitar jam 6 pagi. Tapi, telepon itu tak terjawab.
Ia mencoba lagi untuk yang kedua kali, tetap tak terjawab. Ia menunggu beberapa saat kemudian. Dan pada kali ketiga, telepon dijawab oleh petugas dan mengabarkan kalau korban mengalami kecelakaan.
Tasya bingung mau mengabarkan ke siapa lagi. Pasalnya, hampir semua keluarga Muhammad Aqib juga berada di kendaraan yang sama.
Bersama dengan keluarganya, ia bergegas untuk melihat keadaan sebenarnya di lokasi di kawasan Gresik yang berjarak sekitar 80 kilometer dari rumahnya.
Tapi, setibanya di lokasi, kendaraan korban sudah dievakuasi petugas. Dan dari situlah, ia meyakini berita duka yang dialami calon suami dan keluarganya.
Ada beberapa panggilan Ilahi yang tertuju pada seorang hamba Allah. Tapi, tak seorang pun pernah tahu mana dari panggilan itu yang lebih dahulu tertunaikan. Termasuk antara panggilan ajal dan panggilan berziarah ke tanah suci.
Allahummagfir lahum, warhamhum, wa’aafihim, wa’fu ‘anhum. Waj’alil jannata matswaahum.
Semoga ampunan dan surga, Allah anugerahkan untuk Muhammad Aqib dan keluarga. [Mh]
sumber: tribunnews.com