ALUMNI Madrasah Ramadan adalah Rasulullah Saw, Sahabat RA, Tabiin, salafusshalih dan orang beriman dari satu generasi ke ke generasi. Semoga kita termasuk yang berhasil mengikuti Madrasah Ramadan dan disebut Alumni Madrasah Ramadan.
Oleh: Iman Santoso, Lc.
“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa” [Surat Al-Baqarah: 183]
Ramadan 1466 H pergi dan meninggalkan kita umat Islam di seluruh dunia. Sebulan penuh umat Islam mengikuti prosesi ibadah Ramadan, bisa disebut Madrasah Ramadan.
Madrasah atau Sekolah Ramadhan mengungguli sekolah-sekolah lain baik yang negeri atau swasta. Bahkan mengungguli Sekolah Tinggi atau Universitas. Alasannya cuma satu, karena ibadah Ramadan yang merupakan Madrasah di bulan Ramadan yang menetapkan adalah Allah Ta’ala Pencipta manusia, sedangkan Sekolah dan Universitas yang membuat adalah manusia.
Adakah aktivitas Madrasah yang terbaik melebihi puasa, taraweh dan tilawah? Tidak ada. Adakah kurikulum terbaik melebihi Al-Qur’an? Tidak ada. Adakah tujuan sekolah terbaik melebihi ketaqwaan? Tidak ada. Itulah Madrasah Ramadan. Aktivitas, kurikulum dan tujuannya ditetapkan oleh Allah.
Alumni Madrasah Ramadan
Alumni Madrasah Ramadan adalah Rasulullah Saw, Sahabat RA, Tabiin, salafusshalih dan orang beriman dari satu generasi ke ke generasi. Semoga kita termasuk yang berhasil mengikuti Madrasah Ramadan dan disebut Alumni Madrasah Ramadan.
Sifat atau tandanya menjadi hamba Allah yang bertaqwa, hamba yang berupaya untuk senantiasa taat pada perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya sesuai ajaran Islam. Hamba Allah yang akan bergembira ketika bertemu dengan Allah Ta’ala, karena sukses berpuasa.
Lebih dari itu, hanya Allah lah yang berhak menetapkan hamba-hamba-Nya yang lulus mengikuti Madrasah Ramadan dengan nilai dan rangking ketaqwaan masing-masing. Dan di setiap Ramadan ada hamba-hamba Allah yang umur kebaikannya bertambah lebih dari 1000 bulan, karena berhasil meraih Lailatul Qadar. Harapannya saya dan Anda termasuk yang lulus mengikuti Madrasah Ramadan dan meraih Lailatul Qodar.
Ramadan pergi untuk kembali lagi di tahun depan sampai Kiamat. Tetapi kita belum tentu mendapatkannya, karena setiap diri mempunyai jatah hidup masing-masing.
Baca juga: Delapan Ide Menginspirasi Resolusi Pasca Ramadan
Bagi orang beriman, beribadah adalah tujuan hidup sehingga terus dilakukan meski Ramadan sudah pergi. Ibadah Ramadan ditutup dengan ibadah membayar Zakat Fithrah dan Sholat Iedul Fitri. Selagi masih diberi kesempatan hidup, maka terus istiqomah dalam ibadah bukan hanya di bulan Ramadan.
“Wahai manusia! Beribadahlah pada Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelum kamu, agar kamu bertakwa” [Surat Al-Baqarah: 21]
كونوا ربانيين ولا تكونوا رمضانيين
Jadilah hamba Allah yang beribadah di setiap saat, bukan hanya di bulan Ramadan.
Ramadan 1466 H adalah Ramadan terberat bagi saudara kita di Gaza Palestina. Menjadi saksi bagi perjuangan terberat mereka. Menjadi saksi bagi dunia akan kekejaman Genosida Zionis Israel yang didukung penuh AS. Sekaligus menjadi saksi abainya penguasa Arab terhadap kewajibannya, sebagai tetangga, dan satu bangsa Arab. Semoga Madrasah Ramadan tahun ini mengangkat derajat setinggi-tinggi bagi muslim Gaza Palestina dan menjadi era terakhir bagi penguasa zhalim di dunia, dan bangkitnya kekuasaan umat Islam yang adil dan menjadi Rahmatan Lilalamin.
Selamat Jalan Ramadan. Taqabbalallahu minna wa minkum. [ind]