SUJUD dua kali, ruku sekali, i’tidal sekali, dan iftirasy juga sekali. Inilah di antara hikmahnya.
Sujud merupakan rukun shalat yang paling banyak dilakukan. Dalam satu rakaat, sujud dilakukan dua kali, sementara yang lainnya sekali.
Ulama mengumpulkan hikmahnya. Antara lain:
Satu, agar lebih mengagungkan Allah.
Bagian dari tubuh manusia yang paling diagungkan dirinya sendiri adalah wajah dan kepala. Inilah bagian yang sangat bergengsi: menjadi fokus perhatian, paling dirawat, dan selalu berada di atas.
Bagian wajah dan kepala nyaris tak pernah berada di posisi paling bawah dari anggota tubuh lainnya.
Tapi dalam sujud menjadi sebaliknya. Wajah dan kepala menjadi di posisi paling bawah. Wajah bahkan menghadap ke tanah, tempat yang paling bawah di muka bumi ini, tempat yang setara dengan kaki.
Seolah sujud mengajarkan bahwa diri kita ini tidak ada apa-apanya di hadapan Allah yang Maha Tinggi. Dan ketika sujud dilakukan dua kali, lebih menguatkan bahwa Allahlah yang Maha Tinggi.
Dua, Membully Setan
Posisi sujud seorang hamba Allah adalah yang paling dibenci setan. Ketika hamba Allah bersujud, setan menjauh dan menangis.
Setan mengatakan, “Anak Adam diperintahkan bersujud, ia pun bersujud. Maka, surga akan ia dapatkan. Sementara aku diperintah bersujud dan menolak, maka nerakalah yang akan aku dapatkan.” (HR. Muslim)
Ketika sujud dilakukan dua kali di setiap rakaat, maka setan akan semakin tersiksa. Itulah juga hikmah disyariatkannya sujud sahwi. Setan akan merasa menyesal dan bodoh mengganggu orang shalat. Karena ketika orang lupa saat shalat, ia justru menambahnya dengan sujud.
Tiga, Sujud sebagai Saksi dari Ketundukan dalam Ruku
Ruku merupakan bentuk ketundukan dan penghormatan seorang hamba kepada Allah subhanahu wata’ala dalam shalat. Yaitu, dengan cara membungkukkan tubuh.
Sementara sujud menjadi saksi bahwa sikap ketundukan dan penghormatan itu sebagai sesuatu yang benar. Sujud dilakukan dua kali menunjukkan adanya dua saksi.
Empat, Sujud Dua Kali sebagai Sejarah Awal Sujud Manusia kepada Allah
Nabi Adam alaihissalam pernah melakukan kesalahan kepada Allah. Yaitu, melanggar larangan memakan sebuah buah di surga.
Nabi Adam menyesal dan bersujud kepada Allah untuk memohon ampun atas kesalahannya. Hingga dikabarkan bahwa permohonan ampunan itu Allah terima.
Nabi Adam bangun dari sujud dan menemukan sebuah ‘visual’ di surga bahwa Allah menerima pengampunan Nabi Adam. Karena rasa syukur itu, Nabi Adam pun bersujud lagi sebagai ungkapan rasa syukur karena telah diampuni kesalahannya.
Itulah hikmah dan sejarah tentang sujud yang dilakukan dua kali di setiap rakat shalat.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Keadaan yang paling dekat antara seorang hamba dengan Allah subhanahu wata’ala adalah saat ia bersujud. Karena itu, perbanyaklah berdoa.” (HR. Muslim) [Mh]