SEJARAH baru tercipta di Korea ketika seorang muadzin diundang untuk tampil dalam sebuah talkshow televisi populer.
Penampilan ini menjadi momen penting yang memperkenalkan keindahan Islam, khususnya adzan, kepada masyarakat Korea dan dunia internasional.
Acara talkshow tersebut, yang dikenal luas karena mengangkat tema keberagaman budaya, menghadirkan seorang muadzin bernama Zahid Hussain.
Ia diundang untuk berbicara tentang peran adzan dalam Islam dan berbagi kisah inspiratif tentang kehidupannya sebagai seorang muadzin.
Baca juga: Komunitas Muslim di Luton Adakan Kampanye Musim Dingin dengan Mendukung Bank Makanan Kota
Pertama dalam Sejarah, Seorang Muadzin Tampil di Talkshow TV Korea
Saat tampil di acara tersebut, Zahid diminta untuk memperdengarkan lantunan adzan secara langsung di hadapan audiens. Suaranya yang merdu dan penuh makna memukau para penonton di studio, termasuk pembawa acara dan tamu lainnya.
Lihat postingan ini di Instagram
Hal ini dikutip dari sosial media Instagram milik Zahid Hussain yang membagikan potongan video talkshow TV di Korea.
“Alhamdulillah got the ultimate honor of becoming the first #muazzin in history on Korean TV Talk Show,” tertulis dalam unggahan yang dibagikan.
“This is the 2nd episode of our show on mainstream Korean media in which we discussed about the basics of Islam and the importance of Salat, Mosque, Azan and Education in Islam,” tulis Zahid dalam unggahan.
“We also discussed about the Daegu Mosque Controversy and how to get that solved with communication, mutual understanding and respect,” tulisnya sebagai penutup.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Penampilan ini dianggap sebagai langkah besar dalam memperkenalkan Islam secara positif di negara yang mayoritas penduduknya beragama non-Islam.
Momen bersejarah ini memberikan harapan besar bagi terciptanya pemahaman yang lebih baik antara umat beragama.
Langkah kecil seperti ini membuktikan bahwa dialog budaya dan agama dapat menjembatani perbedaan, sekaligus mempererat persatuan antarbangsa. [Din]