HUKUM hewan yang disembelih oleh ahli kitab adalah halal dimakan. Pembina Pondok Pesantren Subulun Najah Ustaz Farid Nu’man Hasan menjelaskan mengenai hal ini.
Kebolehan memakan sembelihan ahli kitab ditegaskan dalam Alquran:
طَعَامُ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ حِلٌّ لَكُمْ وَطَعَامُكُمْ حِلٌّ لَهُمْ
Makanan (sembelihan) orang-orang yang diberi Al Kitab itu halal bagimu, dan makanan kamu halal (pula) bagi mereka. (QS. Al Maidah: 5)
Makna “tha’am/makanan” dalam ayat di atas adalah SEMBELIHAN.
Sebagaimana dijelaskan Ibnu Abbas, Abu Umamah, Mujahid, Said bin Jubeir, ‘Ikrimah, ‘Atha, Al Hasan, Mak-hul, Ibrahim An Nakha’i, As Suddi, dan Muqatil bin Hayyan.
(Tafsir Ibnu Katsir, 3/40)
Kebolehan ini telah menjadi konsensus (ijma’) ulama dan kaum muslimin.
Baca Juga: Dijamin Halal, Kini Makan Sushi Kereta Tak Perlu Ragu Lagi
Hewan yang Disembelih oleh Ahli Kitab Halal Dimakan
Imam Ibnu Katsir Rahimahullah mengatakan:
أمر مجمع عليه بين العلماء أن ذبائحهم حلال للمسلمين
“Ini adalah perkara yang telah menjadi ijma’ (kesepakatan) di antara ulama: bahwa sembelihan mereka adalah halal bagi kaum muslimin.” (Ibid)
Imam Ibnu Katsir menyebutkan keterangan dari Mak-hul, bahwa Al Maidah ayat 5 ini, telah me-nasakh (menghapus) hukum pada surat Al An’am: 121 yang melarang memakan makanan yang tidak disebut nama Allah Ta’ala. (Ibid)
Imam Ibnu Qudamah Rahimahullah mengatakan:
وأجمع أهل العلم على إباحة ذبائح أهل الكتاب؛ لقول الله تعالى: {وطعام الذين أوتوا الكتاب حل لكم} [المائدة: 5] . يعني ذبائحهم
“Ulama telah ijma’ bolehnya hewan sembelihan Ahli kitab, karena firman-Nya Ta’ala: (Makanan orang-orang yang diberi Al Kitab itu halal bagimu) yakni sembelihan-sembelihan mereka.”
(Al Mughni, 9/390)
Dan masih sangat banyak ayat-ayat Alquran yang lugas dalam menyatakan halal, seperti halalnya hewan ternak (QS. Al Maidah: 1),
halalnya berburu dengan anjing dan melepasnya dengan Bismillah. (QS. Al Maidah: 4),
halalnya apa pun yang baik-baik (QS. Al Maidah: 5),
halalnya laki-laki muslim menikahi wanita ahli kitab (QS. Al Maidah: 5)
Namun sebagian sahabat nabi berpendapat tidak boleh seperti Umar dan Ibnu Umar Radhiyallahu ‘Anhuma, halalnya jual beli (QS. Al Baqarah: 275),
halalnya membunuh dalam keadaan peperangan (QS. At Taubah: 111),
halalnya berkata kotor bagi yang sedang dianiaya kepada pelaku penganiayaan. (QS. An Nisa: 148),
bolehnya wanita menampakkan aurat ringannya kepada ayahnya sendiri, anak kandung, anak kecil yang belum paham aurat, sesama muslimah, orang yang sudah tidak ada syahwat terhadap perempuan (QS. An Nuur: 31), dan masih banyak lainnya.
Wallahu a’lam. Pengertian Ahli Kitab dalam tulisan ini adalah Yahudi dan Nasrani.[ind]