PIMPINAN Pusat Persaudaraan Muslimah (PP Salimah) menggelar sarasehan dalam ajang Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) di Jakarta Convention Center, Kamis (31/10).
Sarasehan ekonomi syariah ini mengangkat tema Pengaruh Literasi Keuangan terhadap Keputusan Pinjol: Pinjol Bikin Benjol, Adakah Solusi?
Ketua Umum Salimah, Etty Praktiknyowati, menjelaskan bahwa pihaknya sengaja mengangkat soal pinjaman online (pinjol) mengingat aplikasi pinjol saat ini sudah menjadi kebutuhan sebagian masyarakat.
“Berdasarkan data statistik bulan Juni 2024, nilai pinjaman ke pinjol mencapai lebih dari Rp47T. Kebanyakan penggunanya ada di rentang usia 19 hingga 40 tahun atau gen Y dan Z dengan jumlah pinjaman Rp26,87T. Di urutan kedua usia 35-54 tahun, diikuti usia diatas 54 tahun,” ungkap Etty.
Disebutkan pula jika gen Y dan Z menjadi penyumbang kredit macet pinjol terbanyak. Dan kebanyakan pinjaman digunakan untuk gaya hidup seperti membeli gadget atau tiket konser. Padahal Allah mengharamkan riba dan memberi solusi dengan sedekah.
Karenanya, kata Etty, masyarakat memerlukan literasi yang benar dan memadai tentang bahaya pinjol dan alternatif solusi. Sarasehan ini diharapkan menjadi salah satu cara menyebarkan ilmu kepada masyarakat terkait pinjol.
Dalam wujud riil, upaya menguatkan ekonomi syariah dilakukan dengan mendirikan koperasi. Salimah saat ini menjalankan 124 koperasi primer KOSSUMA dan satu Inkossuma. Semua koperasi syariah ini berupaya mengembangkan UMKM dengan prinsip tolong menolong sesama anggota dalam memenuhi kebutuhannya.
“Dalam upaya menguatkan ekonomi syariah, Salimah bersinergi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak. Salimah sudah berkerjasama dengan Bank Indonesia sejak tahun 2008. Kami berharap Salimah dapat meluaskan manfaat yang didapat oleh masyarakat, khususnya perempuan, anak, dan keluarga,” katanya.
Sarasehan ekonomi syariah ini menampilkan tiga pembicara. Materi tentang kondisi perekonomian makro dan pentingnya rencana keuangan rumah tangga disampaikan oleh Dr. Ali Sakti, Islamic Economic and Finance Researcher of Bank Indonesia. Sedangkan materi terkait pinjol dan keputusan yang aman dipaparkan oleh Sugito, Analis Senior Departemen Pelindungan Konsumen OJK, Sekretariat Satgas PASTI OJK. Terakhir, Ustadzah Sinta Santi, Lc, Ketua Mubaligot Salimah Indonesia, menjelaskan perjuangan hidup berkah tanpa riba.
Selain sarasehan, dilaksanakan pula penandatangan MoU antara Salimah dan Rumah Zakat. [Mh/Salimah]