• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Senin, 1 Desember, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Editorial

Hegemoni Dolar dan Keraguan Brics

Oktober 29, 2024
in Editorial
Hegemoni Dolar dan Keraguan Brics

Ilustrasi, foto: suara.com

85
SHARES
655
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

DOLAR Amerika menjadi hegemoni banyak negara termasuk Indonesia. Tapi, bergabung ke Brics masih menjadi keragu-raguan pemerintahan saat ini.

Ada yang menarik di pertemuan negara-negara Brics Plus pada 23 dan 24 Oktober lalu di Kazan, Rusia. Termasuk yang hadir adalah Menlu RI Sugiono sebagai utusan dari Presiden Prabowo.

Pada pertemuan itu, Presiden Rusia, Vladimir Putin menunjukkan sampel uang baru Brics Plus. Di situ terdapat tulisan sejumlah negara: Brazil, Rusia, India, Cina, South Africa, termasuk yang plus itu adalah Indonesia.

Brics Plus merupakan blok ekonomi baru yang ingin melawan hegemoni dolar Amerika. Dunia saat ini seperti terjajah oleh kekuatan ekonomi Amerika melalui dolarnya. Padahal, kebijakan dolar oleh The Fed (Bank Sentral Amerika) murni ditujukan untuk dalam negeri Amerika. Mereka tak pernah perduli dengan negara-negara yang mengikutinya.

Memang aneh dan janggal, bagaimana mungkin Indonesia menjual produk kekayaan alamnya dengan mata uang orang lain. Apa urusannya Indonesia dengan dolar Amerika? Padahal negara yang membeli bukan Amerika.

Hal ini juga dirasakan oleh sejumlah negara besar lain seperti Rusia, India, Cina, dan lainnya. Kalau ditotal jumlah penduduk Brics jumlahnya 54 persen dari total warga dunia. Apalagi jika Indonesia masuk, tentu prosentasenya akan lebih besar lagi.

Namun, tampaknya Indonesia masih ragu-ragu gabung ke Brics. Terlihat dari yang datang di pertemuan besar itu. Kalau yang lain para presidennya, tapi Indonesia hanya Menlunya.

Memang konsekuensi geo politiknya mungkin lumayan serius. Karena ketergantungan Indonesia dengan Barat, khususnya Amerika sudah seperti turun temurun. Sudah tak ubahnya seperti ‘negara jajahan’.

Di sisi lain, ada keraguan posisi Indonesia dengan Cina jika Indonesia bergabung ke Brics. Pasalnya, selama 9 tahun terakhir, ketergantungan keuangan dan ekonomi Indonesia begitu berat ke Cina. Bukankah akan lebih ‘terjajah’ lagi jika bergabung ke blok ekonomi yang di situ ada Cinanya.

Di sinilah dilemanya. Ibarat pepatah, mau keluar dari mulut macan, tapi malah masuk ke mulut buaya.

Namun, boleh jadi, bergabung ke Brics akan menambah nilai diplomatik ke negara-negara di dalamnya. Dan hal wajar saja jika sebuah negara menentukan hubungan diplomatiknya ke negara-negara yang bisa menguntungkan: politik maupun ekonomi.

Kalau selama ini Indonesia dalam bayang-bayang hegemoni dolar yang menyengsarakan, apa salahnya untuk mencoba blok ekonomi baru yang dinilai bisa lebih menguntungkan. Karena Brics bukan hanya Cina, tapi sejumlah negara besar lain yang bisa saling menguntungkan. [Mh]

 

 

Tags: Hegemoni Dolar dan Keraguan Brics
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Siswa JISc Raih Medali Perunggu pada Ajang International Reasearch Competition for Young Scientist

Next Post

Seperti Mendorong Mobil Mogok

Next Post
Ketika Rumah Tangga tanpa Cinta

Seperti Mendorong Mobil Mogok

Meningkatkan Kepemimpinan, Beasiswa Community College Initiative di Amerika Serikat

Meningkatkan Kepemimpinan, Beasiswa Community College Initiative di Amerika Serikat

Perusahaan Air Australia Mengutip Hadis Nabi Muhammad pada Botolnya

Perusahaan Air Australia Mengutip Hadis Nabi Muhammad pada Botolnya

  • Persiapan Menghadapi Akhir Zaman, Kenali Keutamaan Surat Al-Kahfi

    Pengertian Mad Thobi’i, Mad Wajib Muttasil, dan Mad Jaiz Munfasil

    4013 shares
    Share 1605 Tweet 1003
  • 4 Macam Mad Lazim, Berikut Ini Pengertian dan Contohnya

    5182 shares
    Share 2073 Tweet 1296
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3239 shares
    Share 1296 Tweet 810
  • Muscab Salimah Bojonggede Tuai Banyak Apresiasi

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Jangan Putus Asa, Ada 20 Pintu Rezeki yang Bisa Kamu Usahakan

    108 shares
    Share 43 Tweet 27
  • Pernikahan Fiki Naki dan Tinandrose Menarik Perhatian Publik

    73 shares
    Share 29 Tweet 18
  • Nasi Kebuli Ayam Istimewa

    219 shares
    Share 88 Tweet 55
  • Bedah Kepribadian di Sekolah Pranikah, Salimah Tulungagung Ajak Peserta Mengenal Diri Sebelum Menikah

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Terjemahan Hadits Arbain Pertama Lengkap dengan Huruf Latin

    5162 shares
    Share 2065 Tweet 1291
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7669 shares
    Share 3068 Tweet 1917
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga