DZIKIR sebagai salah satu bentuk ibadah, memiliki banyak manfaat, yaitu manfaat fisik, psikologis, dan spiritual. Demikian disampaikan ustadzah Atik Wijayanti, S.Si. Apt. dalam Sekolah Lansia Salimah (Salsa) angkatan ketiga pada Ahad (20/10/2024) pagi di Sekretariat Salimah Tulungagung, Klinik Cordova Tulungagung.
“Manfaat dzikir untuk fisik di antaranya adalah menjaga kesehatan mental dengan membantu mengurangi stres, kecemasan, dan depresi yang sering dialami lansia. Dengan mengingat Allah, pikiran menjadi lebih tenang dan hati merasa lebih damai.”
Selain itu, dzikir dapat meningkatkan kualitas tidur, karena melakukan dzikir sebelum tidur dapat membantu merelaksasi pikiran dan tubuh, sehingga kualitas tidur menjadi lebih baik. “Tidur yang cukup sangat penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental,” terangnya.
Dzikir juga bisa meningkatkan imunitas, karena dzikir dapat memicu produksi hormon endorfin yang berfungsi sebagai pereda nyeri alami dan dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Manfaat dzikir secara psikologis, terang ibu empat anak ini, adalah untuk meningkatkan harga diri, kesabaran, dan kebahagiaan.
“Dalam meningkatkan harga diri, dzikir dapat membantu lansia merasa lebih berharga dan memiliki tujuan hidup yang lebih jelas. Dengan selalu mengingat Allah, mereka akan merasa lebih dekat dengan Sang Pencipta dan mendapatkan kekuatan untuk menghadapi cobaan hidup,” jelasnya.
Dalam meningkatkan kesabaran, dzikir berfungsi mengajarkan lansia untuk lebih sabar dalam menghadapi segala situasi. Mereka akan lebih mudah menerima takdir dan tidak mudah mengeluh. Sementara dzikir dalam meningkatkan kebahagiaan, adalah dengan selalu mengajarkan syukur atas nikmat yang diberikan Allah, sehingga lansia akan merasa lebih bahagia dan optimis dalam menjalani hidup.
Selanjutnya, manfaat dzikir yang ketiga adalah manfaat spiritual. “Manfaat spiritual antara lain adalah mendekatkan diri kepada Allah karena dengan selalu mengingat Allah, hati akan menjadi lebih bersih dan taat kepada-Nya. Dzikir juga berfungsi untuk mendapatkan ketenangan hati yang tak dapat diperoleh dari hal-hal duniawi. Dengan hati yang tenang, lansia akan lebih mudah menghadapi segala masalah hidup.Selain itu, setiap dzikir yang dilakukan dengan ikhlas akan mendapatkan pahala dari Allah sebagai bekal bagi lansia di akhirat kelak,” terang ustadzah yang sering mengisi majelis taklim di berbagai wilayah di Tulungagung ini.
Menurut perempuan 48 tahun ini, ada beberapa cara berdzikir yang bisa dilakukan oleh lansia. Pertama dengan memilih dzikir yang mudah dihafal dan diucapkan seperti istighfar, tasbih, tahmid dan takbir. Kemudian melakukan dzikir secara teratur baik di waktu-waktu tertentu atau kapan saja.
Selanjutnya, agar dzikir lebih bermakna, sebaiknya dilakukan dengan khusyuk dan fokus pada makna dzikir tersebut. Terakhir, dengan bergabung dalam majelis taklim sehingga memberikan motivasi dan semangat untuk terus berdzikir. [Mh/fat,Salimah]