NAK, Ummi ridho padamu. Mungkin biasa saja yaa, tapi haru itu ada .. Suatu pagi …Ketika sarapan bareng .. setelah thawaf dengan lelah dan bahagia ..~ di Makkah.
Aku memilih sarapan dengan sup sayur dan telur, ketika telur diletakkan di atas meja, bungsuku (11 tahun) mengambil telur tersebut: “Sini, Ben bukain ya mii“ ..
Dan dia mengambil telur itu. Mengetuk hati-hati dengan pisau tumpul.
Menetakkan ujung pisau tumpul pada kulitnya. Lalu meretakkan kulitnya. Lalu mengupas retakan kulit telur hati-hati.
Menjaga agar tangannya tidak nempel ke telur. Menjaga kebersihan telur. Memastikan tidak ada remah pecahan kulit telur yang mungkin masih menempel pada telur tersebut.
Lalu meletakkan telur tersebut dengan hati hati diatas piring kecil dan menyerahkan padaku.
Menjilat tangannya yang lengket, menepikan serpihan kulit telur di atas tissue dan kemudian melanjutkan makannya.
Ah, nak. Proses kamu membukakan kulit telur rebus untuk ibumu. Itulah pahala.
Pahala anak soleh. Pahala yang diridhoi Allah. Pahala anak yang berbakti pada orangtua.
Dan ibunya menatap dengan haru.
Ibunya belum lansia dan belum gemetar tangannya, baru 54 tahun. Tapi ibu sudah dilayani seperti itu.
Dengan ikhlas. Semoga istiqomah. Menyayangi ibumu.
Walau hanya dengan membukakan telur rebus yang ibu masih sangat mampu melakukannya bahkan untuk 1000 telur rebus ..
Baca juga: Ridho atas Ujian dari Allah
Nak, Ummi Ridho Padamu
Tapi itulah cinta. Itulah pengabdian. Semoga masih banyak anak-anak zaman sekarang yang tahu bagaimana membalas cinta.
Tahu bagaimana memperlakukan ibunya. Tahu bagaimana mencintai. Walau hanya dengan membukakan telur rebus.
Aku teringat pada abangnya dan juga teman si abang yang sekolah di Jibbs (Jakarta Islamic Boys Boarding School)- ketika aku masuk toilet, si abang mendahului dengan cepat lalu membersihkan toilet tersebut, memastikan nyaman untuk dipakai.
Dan hal itu ternyata dilakukan juga oleh salah satu santri anaknya ustazah yoyoh Almarhumah yang kebetulan satu angkatan dengan anakku di Jibbs ~ yang mana beliau menyatakan haru ketika anaknya menyiapkan toilet yang akan dipakai ibunda sebelum ibunda memakainya.
Memang akhlak baik itu menular …
Nak, umi ridho padamu. Selalu .. sampai maut menjemput umi.
Dan percayalah anak-anak – di mana pun kalian berada .. Bahwa mencintai orangtua akan membawa rezeki yang mengalir luar biasa.
Automatically! Believe in me!