KESEHATAN adalah hal yang sangat penting dan relevan bagi semua kalangan, tanpa memandang usia atau status sosial.
Untuk meningkatkan kesadaran kesehatan secara menyeluruh, Bakti Indonesia 2024 menggelar seminar kesehatan yang difokuskan pada perempuan Indonesia. Rangkaian seminar dilaksanakan dari 6 hingga 8 Agustus 2024 di Graha Pemuda, Jakarta.
Seminar ini mengundang berbagai ahli dan praktisi kesehatan untuk membahas berbagai topik terkait kesehatan perempuan dan pencegahan penyakit.
Berkolaborasi dengan Yayasan Kanker Payudara Indonesia, Prodia, RS Abdi Waluyo juga RS. Eka Hospital, Dra. Psi. Mulia Jayaputri MPA selaku penggagas Bakti Indonesia yang berada di bawah naungan Yayasan Bakti Keberagaman Indonesia (YBKI) berharap Melalui seminar ini, kami berharap masyarakat dapat lebih memahami pentingnya kesadaran kesehatan dan segera mencari bantuan profesional jika menghadapi masalah kesehatan.
Bakti Indonesia 2024 berkomitmen untuk menjadikan acara ini sebagai tradisi tahunan, dengan tujuan menyebarluaskan informasi kesehatan yang bermanfaat dan membantu masyarakat hidup lebih sehat.
Seminar pertama ini akan diselenggarakan pada hari Kamis, 7 Agustus 2024 secara offline berkolaborasi bersama Yayasan Kanker Payudara Indonesia dan RS Abdi Waluyo. Hadir dalam acara tersebut adalah Linda Agum Gumelar, Ketua Yayasan Kanker Payudara Indonesia, dan dr. Agus Sutarman, Sp.B. Subsp. Onk (K), SH, MH, MARS.
Linda Agum Gumelar sebagai Ketua YKPI dan sekaligus seorang penyintas kanker payudara mengajak masyarakat untuk mendetekasi dini kanker payudara. Karena pentingnya pemeriksaan dini ini bertujuan untuk mencegah maupun menangani lebih awal sehingga proses penyembuhan bisa lebih cepat.
Sementara di dalam seminar berikutnya RS Abdi Waluyo mengajak para masyarakat untuk lebih mengetahui apa saja kanker yang sering di derita oleh para wanita. Dalam kesempatan ini RS Abdi Waluyo juga memberikan 900 paket vitamin kepada para peserta dan masyarakat tidak mampu lainnya.
Di Seminar hari kedua Bakti Indonesia menggandeng Prodia untuk berkolaborasi memberikan edukasi kesehatan dengan tema “Kenali Autoimun”. Acara ini dilaksanakan secara offline pada Kamis, 8 Agustus 2024 yang di hadiri oleh dr. Kristin Tjandra selaku Dokter Umum Prodia sebagai pembicara.
Sistem imun berfungsi untuk melindungi tubuh dari berbagai patogen seperti bakteri, virus, dan zat berbahaya lainnya.
Tingkatkan Kesadaran Kesehatan: Bakti Indonesia 2024 Gelar Seminar Kesehatan
Sistem ini bekerja dengan melibatkan berbagai komponen, termasuk antibodi, sel darah putih, dan protein-protein lainnya, yang berperan seperti tentara dalam departemen pertahanan tubuh.
Antibodi mengenali dan menetralkan patogen, sel darah putih menyerang dan menghancurkan infeksi, sementara protein seperti sitokin membantu mengatur dan memperkuat respons imun.
dr. Kristi menjelaskan Penyebab pasti penyakit autoimun belum sepenuhnya dipahami, namun ada tiga faktor yang diyakini berkontribusi terhadap risiko seseorang mengembangkan kondisi ini:
• Faktor Genetik
• Faktor Lingkungan
• Infeksi Tertentu
Ketiga faktor ini bisa saling berinteraksi, menjadikannya sulit untuk menentukan penyebab pasti bagi setiap individu.
dr. Kristi juga menjelaskan ada beberapa jenis autoimun yang biasa diderita oleh pasien, mulai dari Lupus , Rheumatoid Arthritis (RA), Sjogren’s Syndrome juga IIDM. Menurut dr. Kristi mengenali lebih awal sangat penting, karena ketika autoimun ini sudah menyerang maka dibutuhkan waktu yang lama untuk mengobatinya.
Penyakit yang terkait dengan sistem imun memang lebih banyak menyerang wanita, diduga karena tingkat stress wanita yang lebih tinggi.
Namun, bukan berarti dapat diabaikan oleh Pria, semua kalangan masyarakat tetap harus waspada. Dengan mengetahui risikonya lebih awal, maka merubah atau memperbaiki pola hidup yang lebih sehat dapat segera dilakukan agar terhindar dari munculnya penyakit yang berisiko tersebut dikemudian hari
Pemeriksanan lebih detail juga harus di lakukan untuk menentukan diagnosa yang tepat untuk penyakit autoimun mana yang di hidap. dr. Kristi menambahkan saat ini Prodia sendiri mempunyai program ImmunErisk.
Dimana kita dapat melakukan pemeriksaan genomik yang digunakan untuk mengidentifikasi risiko berdasarkan profil genomik seseorang terhadap penyakit autoimun (rheumatoid arthritis, SLE, psoriasis, alopecia areata dan vitiligo) serta alergi (allergic rhinitis dan atopic dermatitis). Pemeriksaan ini menganalisis lebih 100 varian genetik dari 80 gene berbeda.
Pemeriksaan IMMUNErisk akan semakin berdampak baik jika dilakukan sedini mungkin, yakni sejak usia 18 tahun. Semoga Dengan adanya pemeriksaan IMMUNErisk, penyakit autoimun dan alergi dapat dicegah dengan menerapkan personalized prevention berdasarkan profil genomik masing-masing individu. [Iqh]