SUMUR Air Zam-zam berasal dari mata air Zam-zam yang terletak di bawah tanah, sekitar 20 meter di sebelah Tenggara Ka’bah.
Mata air atau Sumur ini mengeluarkan Air Zam-zam tanpa henti. Diamanatkan agar sewaktu minum air Zam-zam harus dengan tertib dan membaca niat. Setelah minum air Zam-zam kita menghadap Ka’bah.
Sumur Zam-zam mempunyai riwayat yang tersendiri. Sejarahnya tidak dapat dipisahkan dengan istri Nabi Ibrahim, yaitu Siti Hajar dan putranya Ismail.
Baca juga: Penuh Keistimewaan, Masjid Nabawi jadi Tempat yang Sangat Dianjurkan
Sumur Air Zam-Zam Terletak di Bawah Tanah Sebelah Tenggara Ka’bah
Sewaktu Ismail dan Ibunya hanya berdua dan kehabisan air untuk minum, maka Siti Hajar pergi ke Bukit Shafa dan Bukit Marwah sebanyak 7 kali.
Namun tidak berhasil menemukan air setetes pun karena tempat ini hanya merupakan lembah pasir dan bukit-bukit yang tandus dan tidak ada air dan belum didiami manusia selain Siti Hajar dan Ismail.
Air Zam-zam yang merupakan berkah dari Allah mempunyai keistimewaan dan keberkahan dengan izin Allah yang bisa menyembuhkan penyakit, menghilangkan dahaga serta mengenyangkan perut yang lapar.
Keistimewaan dan keberkahan itu disebutkan pada hadits Nabi, “Dari Ibnu Abbas r.a., Rasulullah bersabda: “sebaik-baik air di muka bumi ialah air Zam-zam. Air Zam-zam merupakan makanan yang mengenyangkan dan penawar bagi segala penyakit”.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Di masa sekarang ini kita sudah tidak lagi menemukan bentuk sumur zam-zam ini sebagaimana di masa lalu.
Namun kebutuhan air zam-zam tetap terpenuhi dengan tersedianya begitu banyak termos air zam-zam di dalam masjid Al-Haram. Sehingga jemaah haji dan umroh tidak perlu lagi bersusah payah masuk ke dalam sumur zam-zam. [Din]