SEORANG hakim di Ontario, Kanada memerintahkan para pengunjuk rasa pro-Palestina untuk bongkar tenda mereka dan keluar dari Universitas Toronto.
Dikutip dari aa.com, Setelah batas waktu tersebut, hakim memberi lampu hijau kepada polisi Toronto untuk menangkap siapa pun yang menolak meninggalkan kampus.
Pihak Universitas Toronto telah mengajukan permohonan ke pengadilan untuk meminta perintah pengadilan agar perkemahan yang berisi sekitar 200 tenda dan pengunjuk rasa disingkirkan.
Baca juga: Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Menduduki Beberapa Bagian Museum Brooklyn
Hakim Kanada Memerintahkan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Bongkat Tenda dan Keluar
Pengadilan juga mengizinkan universitas menggunakan polisi untuk membersihkan perkemahan tersebut.
Para pengunjuk rasa yang mulai menduduki area yang dikenal sebagai King’s College Circle di pusat kota Toronto pada tanggal 2 Mei 2024, menentang perintah pengadilan.
Kelompok Occupy for Palestine, penyelenggara aksi protes tersebut, mengatakan dalam sebuah posting di X bahwa pengadilan telah memberikan universitas tersebut hak yang tidak bermoral untuk melancarkan kekerasan polisi terhadap para mahasiswa.
“Upaya memalukan universitas untuk menggunakan kekuatan hukum untuk menganiaya mahasiswanya sendiri atas kejahatan memprotes genosida akan tercatat dalam sejarah sebagai babak memalukan bagi institusi ini,” kata postingan tersebut.
Pengacara universitas berpendapat bahwa protes tersebut melanggar kebijakan sekolah, membuat komunitas universitas merasa tidak aman dan melanggar hak kebebasan berbicara orang lain.
Pengadilan memutuskan bahwa para pengunjuk rasa telah mencegah orang lain menggunakan kampus tersebut selama 50 hari dan hal tersebut merupakan kerugian yang tidak dapat diperbaiki.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
“Menurut pendapat saya, kerugian bagi universitas lebih besar jika perintah tersebut tidak diberikan daripada kerugian bagi responden jika perintah tersebut diberikan,” kata hakim.
Para pengunjuk rasa menuntut agar universitas memutuskan hubungan dengan Israel, berhenti berurusan dengan perusahaan yang mengambil untung dari perang Israel di Gaza, dan memutuskan hubungan dengan lembaga akademis Israel mana pun yang terlibat dalam perang tersebut. [Din]