WAHAI anakku, musuh agamamu penuh muslihat.
“Kecerdikan musuh Islam di masa kita adalah mereka semakin paham detail kelemahan umat ini.”
Mereka paham kelemahan kita terjadi saat mencintai dunia. Maka dihadirkanlah keindahan dunia dan kenyamanannya.
Hidup dibuat serba elektrik dan canggih, lalu kita didorong agar semakin tergantung dengannya.
Dilukiskanlah gelamor rumah, mobil, hotel, gawai, dan perkakas-perkakas digital lain, lalu disibukanlah kita dengannya.
Mereka paham bahwa Al-Quran menyebutkan syahwat pertama para dai adalah wanita. Zuyyina linnasi hubbusy-syahwati minannisa.
Maka dihadirkanlah budaya global yang menampilkan pesona kemolekan wanita modern.
Dunia hiburan dibanjiri tontonan tubuh terbuka sekaligus pergaulan bebas pria dan wanita, agar terkikislah rasa risih kita.
Kita seperti digiring untuk menganggapnya lumrah-lumrah saja.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Mereka paham bahwa persatuan Islam adalah ancaman. Karenanya, disulutlah benih-benih permusuhan dan pertengkaran umat.
Ditonjolkanlah perbedaan di kalangan kita, dan dikaburkanlah tujuan-tujuan bersama kita.
Kita seakan dikendalikan oleh opini media-media mereka.
Mampukah kamu melihat betapa cerdik mereka? Dikonstruksilah citra muslim radikal, agar terbentuk stigma global kalau orang Islam itu teroris, anti toleransi, dan sangat ekstrem.
Umat mengalami demonologi sistematis. Dengan gambaran seperti itu, umat ini seakan layak menjadi musuh bersama.
Mampukah engkau melihat wahai anakku, bagaimana mereka membiayai anak-anak muda muslim dari banyak negara untuk belajar ke negeri mereka.
Lalu, dicucilah otak para pemuda muslim itu dengan pemikiran liberal dan destruktif lainnya.
Ketika mereka pulang ke negerinya, sebagian besar anak-anak muda itu berubah menjadi corong dan pejuang liberalisme.
Tahukah kamu wahai anakku pengaruh pikiran dan budaya liberal di dunia Islam? Tahukah kamu bagaimana pengaruh pikiran sekuler di dunia Islam?
Baca juga: Nasihat Seorang Ibu Ketika Anaknya Mengatakan Aku Ingin Hijrah
Wahai Anakku, Musuh Agamamu Penuh Muslihat
Anakku, tahukah kamu bahwa paham tekstual dan sikap ekstrem dalam beragama adalah proyek global yang sengaja diciptakan untuk menimbulkan polemik di internal Ahlus-Sunnah?
Tahukah kamu tentang fenomena aliran sesat yang seakan makin marak? Tahukah kamu ada ribuan lebih aliran sesat di indonesia dan malaysia? Ia seperti timbul-tenggelam, tak berkesudahan.
Adakah gejala itu kebetulan saja, ataukah ada yang mendesainnya?
Tahukah kamu tentang maraknya para penceramah sesat yang dalam tempo singkat tiba-tiba viral di medsos?
Tiba-tiba saja followers mereka ratusan ribu, sementara para dai yang lurus dan berilmu seperti tak banyak dikenali publik.
Tahukah kamu wahai anakku, hari ini tiba-tiba muncul gerakan yang mengkampanyekan bahwa Bani Alawi, penyebar Islam di tanah nusantara sejak abad 16, dianggap penjajah seperti Belanda?
Sementara para pengeruk kekayaan negeri, yang menguasai hampir 85% tanah strategis, didiamkan dan memperoleh akses tanpa batas.
Adakah semua sebagai kebetulan? Semua sudah didesain, wahai anakku.
Semua direkayasa secara halus dan cerdik hingga kita tidak menyadarinya. Mereka penuh muslihat, anakku.
Sumber: Madrasatuna
[Sdz]