ORANG yang ihram dengan menjauhi larangan ihram dan mengetahui hal mubah selama ihram tersebut, bila tiba di Makkah hendaknya segera bergegas menuju Masjidil Haram untuk melakukan tawaf.
Namun, tentunya bila singgah terlebih dahulu di hotel untuk istirahat dan ingin sama-sama dengan rombongan, maka sangat dibolehkan.
Selama belum berada di Masjidil Haram, ia tetap disunnahkan memperbanyak bacaan talbiyah.
Baca juga: Ketahui, Hal-Hal Mubah dan Makruh Dalam Ihram
Bila Tiba di Makkah Hendaknya Bergegas ke Masjidil Haram
Setelah itu ia kemudian menuju Masjidil Haram, ketika memasuki Masjidil Haram, hendaknya membaca doa masuk Masjid pada umumnya dan langsung menuju Ka’bah untuk melakukan tawaf.
Ketika melihat Ka’bah, disunnahkan baginya untuk berdoa. Para ulama syafi’iyah menyatakan bahwa sunnah hukumnya berdoa mengangkat tangan ketika melihat Ka’bah.
Dalil hadis: “Pintu-pintu langit terbuka, dan doa menjadi mustajab pada empat waktu; tatkala pertemuan dua pasukan (antara kaum muslimin dan kuffar) dalam jihad fi sabilillah, tatkala turunnya hujan, tatkala shalat, dan tatkala melihat Ka’bah”. (HR Thabrani: 7713).
Sebagian salat termasuk Imam Syafi’i rahimahullah menyatakan sunnahnya berdoa ketika melihat Ka’bah ini dengan membaca beberapa doa.
Diantaranya yang terkenal adalah doa: (Allaahumma zid haadzal-baita tasyriifan wa ta’dzhiman wa takriiman wa mahaabatan, wa zid min syarafihi wa karamihi min man hajjahu aw I’tamarahu tasyriifan wa takriiman wa ta’dzhiiman wa birran).
Artinya: “Ya Allah tambahkanlah kemulyaan, keagungan, kehormatan dan karisma Bait (Ka’bah) ini, dan tambahkanlah bagi orang-orang yang telah memulyakan dan mengagungkannya dari mereka yang melaksanakan Haji dan Umroh kemulyaan, keagungan, kehormatan dan kebaikannya”.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Bacaan talbiyah selama menuju Masjidil Haram dihentikan tatkala memulai tawaf, baik memulainya dengan mencium Hajar Aswad, mengusapnya atau memberikan isyarat padanya.
Karena Nabi shallallahu’alaihi wasallam berhenti talbiyah ketika mengusap Hajar Aswad (memulai tawaf)”. [Din]