SEBAGAIMANA dibahas di berbagai kitab fiqih, dilihat dari segi hukumnya puasa terdiri atas empat macam.
Puasa wajib, puasa sunnah, puasa haram, dan puasa makruh.
Puasa Wajib
Puasa yang wajib dilaksanakan terdiri dari puasa Ramadan, puasa qadha, puasa nadzar, dan puasa kifarat.
Puasa Ramadan dan qadha (puasa Ramadan yang tertinggal sebelumnya karena halangan haid, nifas, sakit, safar) keduanya wajib dilaksanakan.
Allah berfirman dalam Al-Baqarah ayat 183 dan 184:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ ١٨٣
Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.
اَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَۗ وَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗۗ وَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ ١٨٤
(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka, siapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin. Siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, itu lebih baik baginya dan berpuasa itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
Puasa nadzar yaitu puasa di luar yang wajib dimana seseorang mewajibkannya atas dirinya untuk melaksanakannya.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Misal seseorang berkata saya bernadzar puasa sepuluh hari berturut-turut jika sembuh dari sakit.
Puasa kifarat yaitu puasa yang merupakan tebusan atau beberapa pelanggaran.
Misal puasa 3 hari berturut-turut sebagai kifarat atas pelanggaran sumpah yang disengaja.
Puasa 2 bulan berturut-turut sebagai kifarat atas pembunuhan tidak disengaja.
Juga puasa kifarat 2 bulan berturut-turut bagi mereka berjima di siang hari pada bulan Ramadan.
Puasa Sunnah
Yaitu puasa bila dikerjakan mendapat pahala dan keutamaan dan bila ditinggalkan tidak menjadi dosa.
Puasa sunnah itu antara lain puasa daud, puasa Senin Kamis, puasa 3 hari dalam 1 bulan lebih utama pada tanggal 13,14,15 Hijriyah, puasa enam hari di bulan Syawal, puasa Arofah tanggal 9 Dzulhijjah, puasa tasu’a dan asyura tanggal 9 dan 10 Muharam, puasa di bulan yang dimuliakan (asyhurul hurum; Muharam, Rajab, Dzulqa’dah dan Dzulhijjah), puasa bulan Sya’ban.
Baca juga: Menjaga Ketersediaan ASI Selama Berpuasa
Macam-macam Puasa
Puasa Haram
Puasa yang mesti ditinggalkan karena melaksanakannya menjadi dosa, yaitu puasa sunnah bagi wanita tanpa izin suaminya.
Puasa di dua hari raya dan hari tasyrik.
Puasa wanita wanita haid atau nifas.
Puasa bid’ah yaitu puasa pada hari-hari tertentu yang dianggap agung oleh sebagian manusia padahal tidak ada dalilnya.
Misal puasa tanggal 12 Rabiul Awal, 27 Rajab,15 Sya’ban.
Puasa Makruh
Yaitu puasa yang sebaiknya ditinggalkan. Antara lain puasa sepanjang tahun di luar hari yang diharamkan.
Puasa mengkhususkan hari Jum’at atau Sabtu.
Puasa yaumus syak (hari yang diragukan).
Dimana seseorang ragu apa malam sudah masuk Ramadan atau masih bulan Sya’ban.
Puasa wishal, yaitu puasa tidak berbuka.
Sumber: Kultum 100 Judul – Ust. Lathief Abdallah
[Sdz]