PARA pengunjuk rasa pro-Palestina mengambil alih sebagian Museum Brooklyn pada hari Jumat (31/05/2024), menggantungkan spanduk di atas pintu masuk utama, menduduki sebagian besar lobi dan bentrok dengan polisi, kata para saksi mata.
Museum seni di wilayah Brooklyn, New York City, mengatakan tutup satu jam lebih awal karena gangguan tersebut, termasuk bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa yang terjadi di dalam dan di luar gedung.
Beberapa penangkapan dilakukan namun juru bicara Departemen Kepolisian New York mengatakan tidak akan ada penghitungan resmi sampai protes selesai.
Demonstrasi berlanjut di luar museum beberapa jam setelah konfrontasi awal, namun juru bicaranya tidak dapat mengatakan apakah masih ada pengunjuk rasa yang masih berada di dalam museum.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Salah satu penangkapan adalah seorang pria yang merusak patung di luar ruangan dengan grafiti, kata seorang saksi.
Beberapa pengunjuk rasa menuliskan pesan pada patung OY/YO di alun-alun di luar pintu masuk.
“Ada kerusakan pada karya seni yang sudah ada dan yang baru dipasang di alun-alun kami,” kata juru bicara museum melalui email.
“Karena keprihatinan terhadap gedung, koleksi kami, dan staf kami, keputusan diambil untuk menutup gedung satu jam lebih awal, dan masyarakat diminta untuk mengosongkan diri dengan damai,” kata pernyataan itu.
Menurut saksi, ratusan pengunjuk rasa sedang berbaris melalui Brooklyn ketika beberapa dari mereka menyerbu masuk.
Baca juga: Serangan Israel di Gaza Sebabkan Kerusakan Lingkungan
Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Menduduki Beberapa Bagian Museum Brooklyn
Penjaga keamanan mencegah banyak orang untuk masuk tetapi beberapa berhasil masuk ke dalam.
Sebuah spanduk digantung di atas fasad neoklasik yang menyatakan, “Bebaskan Palestina, Divestasi dari Genosida.”
Sebuah organisasi pro-Palestina bernama Within Our Lifetime mendesak para demonstran untuk membanjiri Museum Brooklyn untuk Gaza.
Dikatakan bahwa para aktivis menduduki museum tersebut untuk memaksa museum tersebut mengungkapkan investasi apa pun yang terkait dengan Israel dan untuk melepaskan dana tersebut.
Demonstrasi menentang tindakan Israel atas perang di Gaza terus berlanjut di Amerika Serikat, sebagian besar terjadi di kampus-kampus universitas.
Di Universitas Columbia di Manhattan, para demonstran pada hari Jumat mendirikan perkemahan di kampus selama reuni alumni untuk menunjukkan dukungan bagi warga Palestina.
Video di media sosial menunjukkan pihak keamanan kampus membongkar tenda.
“Kami mengetahui perkemahan yang didirikan malam ini dan memantau situasinya. Kami tetap berkomitmen untuk menyelenggarakan akhir pekan yang sukses bagi alumni kami,” kata juru bicara Columbia Samantha Slater dalam sebuah pernyataan.
Sumber: trtworld
[Sdz]