SAYA ini orang awam. Kurang ilmu tapi senang mikir. Saya cuma mikir, mengapa beberapa orang (ustaz) memaksakan istri untuk menerima poligaminya, saya rasa tak usah dipaksa apalagi sampai harus menjadi saksi pada saat ijab kabulnya.
Atau dipaksa untuk jadi solihah dan menerima keadaan atau dipaksa untuk nurut dan taat. Ada lagi yang istri pertama dipaksa untuk ngafal Alqur’an agar lebih taat dan solihah dan mau menerima poligaminya.
Lalu sibuk muji-muji istri kedua. Yang tentu saja lebih baik dan diam dan menyenangkan.
Khan dia yang masuk yang pertama yang terganggu ketenangannya. Jadi jangan dipaksa untuk diam dong, perlu waktu.
Yang namanya ketenangan lagi terganggu yaa mbok jangan dipaksa untuk selesai seketika.
Nasib baik dia enggak minta cerai, yaa bersabar dong,khan Anda enak bisa punya wanita sana sini. Resiko poligami lah.
baca juga: Bagaimana Poligami yang Benar dalam Islam?
Memaksakan Istri Menerima Poligami
Saya pikir sebaiknya istri-istri dipaksa untuk mencintai Allah dengan memaksa untuk banyak dzikir, banyak membaca buku agama dan mendapatkan kisah-kisah haru mengenai sahabat dan sahabiah.
Sehingga ketika poligami akan dilakukan, maka sang istri tidak usah dipaksa untuk menjadi saksi ijab kabulnya atau dipaksa tersenyum melihat kebahagiaan suaminya.
Tapi dia sudah tabah karena sudah lebih beriman dan hatinya sudah banyak diberikan pada Allah.
Saya heran dengan beberapa ustaz yang menyuruh istrinya melihat bahkan menjadi saksi untuk pernikahan kedua sang ustaz.
Emang khitanan atau ulang tahun di mana sang istri mesti jadi saksi dan wajib tersenyum menyaksikan ijab kabul tersebut.
Atau bahkan dipaksa serumah, kamar hadap-hadapan. Mengapa harus menyiksa hati wanita.
Poligamilah dengan gagah, tidak usah feeling guilty gitu dan maksain istri pertama ikut bahagia ~ sebaiknya siapkan dulu hati-hati para istri dengan mengajak mereka mencintai Allah sehingga tidak ada kecintaan yang sangat pada suami sehingga tidak meraung-raung ketika dipoli.
Buat saya sangat mengenaskan hati seorang istri yang dipaksa harus bahagia di saat luka sangat parah.
Sebaiknya diberi waktu untuk mengobati luka dan sampai bisa menerima semua dengan normal. Dan tetaplah perhatian, menunjukkan cinta dan tetaplah mengutamakan kepentingan dan kebutuhan istri seperti sebelum poligami.
Ajak istri banyak banyak tilawah agar hati menjadi tenang ~ dan bisa menerima syariat yang menyakitkan karena hati sudah tenang.
Yang dikhawatirkan para istri sebetulnya adalah, cinta dan sayang yang berubah, sementara istri itu posesif (wanita punya rahim) jadi sifat penyayangnya luar biasa sehingga menjadikan dia posesif.
Sekali cinta sampai ke liang lahat akan dipertahankan.
Jadi setelah menyakiti, saya rasa tidak usah memaksakan dia ikut bahagia dengan poligami Anda.
Semua perlu proses … perlu waktu. Kasihan sekali istri-istri yang dipaksa untuk menerima keadaan.
Tak bisa bersabarkah? Sementara Anda toh akan bahagia dengan yang kedua??
So, sebaiknya untuk pelaku poligami berikut ~ bisa lebih bersikap bijak pada istri pertama yang merupakan tiang utama yang mendukung Anda sehingga Anda bisa tegak seperti sekarang dan dianggap layak berpoligami. Karena kontribusi kuat beliau.
Ajak istri Anda untuk menemukan mahabbah yang sebenarnya. Cinta kepada Allah bukan hanya cinta kepada suami. Jangan egois.
# cuma uneg-uneg.
Ikan hiu ikan pari, karena enggak tahu jadi cari-cari
Berpoligamilah karena Allah, jadi bisa nampak lebih gagah ..
Fifi P. Jubilea (S.E., S.Pd., M.Sc., Ph.D – Oklahoma, USA).
Owner and Founder of Jakarta Islamic School (Jakarta fullday); Kalimalang, Joglo, Depok.
Owner and Founder of Jakarta Islamic Boys Boarding School – Megamendung
Owner and Founder of Jakarta Islamic Girls Boarding School – Mega cerah
Next;
Owner and Founder of Jubilea Islamic College (2023) – Purwadadi Subang – setara SMP dan SMU. Boys and girls.
Owner and Founder of Jubilea University (2024) – Purwadadi and Malaka
Founder and Owner of Jakarta Islamic School, Jakarta Islamic Boys Boarding School (JIBBS), Jakarta Islamic Girls Boarding School (JIGSc)
Visit: //www.facebook.com/fifi.jubilea
Jakarta Islamic School (JISc/JIBBS/JIGSc): Sekolah sirah, sekolah sunnah, sekolah thinking skills (tafakur), sekolah dzikir dan sekolah Al-Qur’an, School for leaders
For online registration, visit our website:
𝗵𝘁𝘁𝗽𝘀://𝘄𝘄𝘄.𝗷𝗮𝗸𝗮𝗿𝘁𝗮𝗶𝘀𝗹𝗮𝗺𝗶𝗰𝘀𝗰𝗵𝗼𝗼𝗹.𝗰𝗼𝗺/
Further Information:
0811-1277-155 (Ms. Indah; Fullday)
0899-9911-723 (Mr. Mubarok; Boarding)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter (X):
https://twitter.com/mamfifi_jisc
Tiktok: