ChanelMuslim.com – Psikolog dari Northwestern University, Eli J. Finkel, dalam penelitiannya yang ia cantumkan dalam buku The All of Nothing Marriage: How the Best Marriage Work (2017), menyimpulkan bahwa kehidupan pernikahan bagi pasangan modern memang dirasa lebih berat. Menurutnya, hal ini disebabkan gaya hidup dan modernitas yang ikut memengaruhi cara pandang seseorang tentang konsep pernikahan.
Sebenarnya ada harapan yang tinggi bahwa pasangan akan mengizinkan mereka untuk ‘tumbuh’, seperti mengejar karier walau sudah menikah, melanjutkan sekolah meski menjadi ibu rumah tangga, atau tetap bekerja meski sudah memiliki anak, dan sebagainya. Harapan ini membuat banyak orang memercayakan pasangannya untuk dapat mengejar kepuasan diri dan ambisi pribadi. Sayangnya, inilah yang justru memberikan tekanan pada pernikahan.
Tekanan-tekanan itu misalnya, tak ada atau sulit memiliki quality time karena pasangan sama-sama sibuk, masalah dalam mengelola keuangan keluarga akibat biaya hidup tinggi hingga hadirnya media sosial dan perangkat gadget yang bisa memperkeruh komunikasi jika tidak pintar menyiasatinya. Tekanan-tekanan dalam rumah tangga seperti ini yang kerap menimbulkan ketegangan dan seringkali memicu para pasangan untuk mengucapkan “Pisah” atau cerai.
Perceraian adalah sesuatu yang dibenci, terutama ketika suami istri telah berubah status menjadi orangtua. Dampak negatif dari perceraian tidak saja mengenai mereka berdua tapi menimpa orang-orang yang tidak bersalah di sekitar mereka.
Menjaga pernikahan merupakan sebuah usaha melestarikan kehidupan berkeluarga yang tidak akan terlaksana kecuali dengan niat yang ikhlas dan keyakinan yang benar, bahwa suami merasa cukup dengan istri yang akan membahagiakannya dan istri merasa puas terhadap suami yang memerhatikan. Persis seperti firman Allah, “Dan orang-orang yang berkata, “Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati kami dan jadikanalah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al Furqan:74)
Sesungguhnya ketenangan hati suami terhadap istri, dan istri terhadap suami adalah perkara yang sangat penting. Tidak hanya sebatas pada komunikasi yang baik dan terus menerus, suami istri juga harus punya komitmen untuk menjaga kehidupan berkeluarga ini. Saling berkompromi dan berlapang dada untuk kepentingan bersama dan tujuan akhir yaitu surga.
Islam dengan ajaran-ajarannya yang mendalam memelihara kehidupan berkeluarga baik untuk hari ini maupun masa depan. Dia menjauhkan pintu perceraian yang menakutkan dari kehidupan keluarga. jika hubungan pernikahan kita terguncang, mari segera kembali kepada Allah dan mulai mengevaluasi diri. Mungkin ini akibat kita jauh dari Allah sehingga kita menjauh dari kasih sayangnya. Jangan segera memutuskan untuk pisah dan menceraikan pasangan karena akan datang sesal setelahnya. Seperti bait syair lagu Koes Plus ini,
Terlalu indah dilupakan
Terlalu sedih dikenangkan
Setelah aku jauh berjalan
Dan kau ku tinggalkan
(Maya Agustiana)