KESAKSIAN relawan dari Rafah ini memperlihatkan kebiadaban Israel yang membuat framing bahwa warga Palestina menjarah truk bantuan.
Berikut faktanya dirangkum oleh Aisyah (aktivis kemanusiaan dan relawan lingkungan hidup dari Ayo Less Waste).
Melansir dari kesaksian Muhammad Rizky dan Hamza Attamimy, kedua aktivis kemanusiaan yang baru saja kembali dari Rafah Februari 2024 lalu dalam podcast di channel YouTube Cerita Untungs.
Rizky dan Hamza bertanya langsung kepada supir truk yang membawa bantuan bahwa IDF atau tentara Israel menyuruh supir truk agar tidak berhenti ketika sampai di lokasi pengungsian warga.
Hal tersebut menjadikan warga harus mengejar truk jika ingin mendapatkan bantuan.
Kemudian, itulah yang dipotret mereka dan disebarkan propaganda kepada dunia bahwa seolah warga Palestina itu melakukan penjarahan.
Kedua aktivis tersebut menunjukkan foto kejadian tersebut dan menanyakannya kepada supir truk bantuan dan supir itu menyatakan hal yang sebenarnya.
Kemudian supir itu berkata, ‘’Ini enggak bener.. Ini propaganda IDF.. Kita enggak bisa berhenti.. Kalau kita berhenti itu sniper-sniper udah pada ngarah ke truk-truk di bawah..’’ ujarnya.
Krisis kemanusiaan multi dimensi dan kejahatan perang masih terus berlangsung di Palestina.
Kondisi berat tersebut membuat sekitar 2 juta warga Palestina di wilayah Gaza berada dalam ancaman kelaparan akut.
baca juga: Dukung Palestina, Seorang Tentara AS Bakar Diri di Kedubes Israel
Kesaksian Relawan: Israel Membuat Framing Warga Palestina Menjarah Truk Bantuan
Berdasarkan update KBRI pada 27 Desember 2023, ada sekitar 14.000 truk bantuan yang menunggu untuk masuk di perbatasan Mesir-Palestina.
Sekitar 4024 truk sudah masuk ke dalam Gaza dengan regulasi yang sangat ketat dari Israel.
Bantuan sebanyak itupun, masih tidak cukup untuk warga Gaza yang sudah dilanda krisis kemanusiaan dan kelaparan akut.
Warga sudah mengonsumsi rumput dan makanan hewan yang tersedia demi bertahan hidup.
Tidak cukup dengan mengetatkan aturan masuknya bantuan, Israel juga membuat framing negatif untuk warga Palestina.
Video saat penembakan warga di pinggir pantai Gaza saat bantuan masuk juga menunjukkan banyaknya pengungsi di wilayah Rafah.
Sebelumnya, ada sekitar 200 ribu warga di sana dan menjadi membludak hingga sekitar 1,5 juta orang ditambah warga wilayah lain dari Gaza Utara dan sekitarnya yang mengungsi di sana.
Ketika hanya sekitar 30-40 truk yang datang, wajar jika warga berkerumun saat bantuan masuk ke sana, namun tetap, warga Palestina menjaga etika mereka.
Sedangkan wilayah Gaza Utara sudah menjadi battle ground antara pejuang Palestina dan pasukan penjajah Israel.
Di area peperangan, korban dari kedua belah pihak berjatuhan. Bahkan sudah ada 30.000 warga Israel melarikan diri menolak penawaran untuk ikut perang dan bergabung dengan IDF.
Masyarakat Israel sendiri sudah banyak yang berdemo menentang peperangan ini. Biaya perang yang dihabiskan negeri penjajah itu sekitar 4 trilliun Rupiah per hari.
Tentara Israel itu juga berasal dari berbagai negara, termasuk dari Thailand dan Filipina yang merupakan tentara bayaran. Padahal tentara pejuang Palestina hanya berasal dari negara mereka sendiri.
Perjuangan warga Palestina melawan genosida yang dilakukan negara pembantai tersebut memang belum usai.
Karena para Pejuang Palestina adalah mereka yang siap mati membela kehormatan Masjidil Aqsha dan tanah airnya.[ind]