MEMASUKI hari ke-13, banjir di Kabupaten Demak yang disebabkan jebolnya tanggul Sungai Wulan berangsur surut. Sebelumnya, debit air yang mencapai 180 sentimeter telah merendam sebanyak 2.500 rumah di desa Wonoketingal.
Kepala Desa Wonoketingal, Muhajirin, mengatakan banjir yang terjadi di kabupaten Demak menjadi yang pertama kali seumur hidupnya.
“Seumur hidup saya, seumur hidup emak saya, seumur hidup mbah saya belum pernah ada. Baru kali ini,” ucap Muhajirin kepada Chanel Muslim. (Senin, 19/02/2024)
Banjir Merendam 2.500 Rumah di Desa Wonoketingal Kabupaten Demak, BAZNAS Hadirkan Layanan Kesehatan dan Psikososial
Muhajirin mengungkap bahwa beberapa warga banyak yang mengeluhkan masalah kesehatan berupa gatal-gatal dan kondisi pencernaan yang buruk.
Terdapat satu korban jiwa yang meninggal dunia ditemukan terapung. Ia merupakan seorang wanita manula yang memilih bertahan di rumahnya saat banjir malanda desa tersebut.
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) telah membuka posko layanan kesehatan di desa Wonoketingal. Beberapa warga memeriksakan kesehatannya di posko tersebut.
Ahmad Fikri selaku Direktur Pendistribusian BAZNAS mengatakan, “BAZNAS hadir melayani masyarakat sejak awal. Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk selalu ada di tengah masyarakat yang kesulitan.”
Selain posko kesehatan, BAZNAS juga membuka layanan psikososial untuk memberikan dukungan psikologis kepada warga yang terdampak banjir khususnya anak-anak. Aktivitas seperti bernyanyi, bermain, dan menggambar tampak diberikan kepada mereka untuk menghibur kejenuhan dan kesedihan yang dirasakan.
“Sudah hampir 11 hari warga di sini, jadi ada perasaan jauh dari rumah ada kekhawatiran dengan kondisi rumahnya. Lebih kepada bagaimana mental mereka saat mengalami bencana yang belum pernah dirasakan sebelumnya,” tutur Ahmad.
“Kami mendampingi mereka untuk memahami bahwa situasi ini pernah juga dialami orang lain dan memang beginilah kondisi ketika terjadi bencana. Kesadaran ini membangkitkan kembali dan menumbuhkan rasa yang lebih baik,” pungkas Ahmad.
[Ln]