APA maksud diperbudak uang itu? Seorang pembaca menanyakan hal ini dan dijelaskan oleh motivator Parenting dari Rumah Pintar Aisha Randy Insyaha sebagai berikut.
Maksud diperbudak uang itu adalah uang menjadi tujuan utamanya. Kita bekerja tujuan utamanya mencari uang. Kita hidup tujuan utamanya mencari uang. Uang adalah segala-galanya.
Kita berusaha mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya dan tidak rela uang itu keluar dari kantong kita. Kita benar-benar berusaha mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya dan menjaga agar uang itu tidak keluar.
Biasanya orang akan cenderung rakus dengan uang dan cenderung pelit termasuk sulit sekali mengeluarkan uang untuk sedekah.
Baca juga: Stres karena Uang
Cara Agar Tidak Diperbudak oleh Uang
Nah agar tidak diperbudak uang maka ubah tujuan utamanya, bahwa tujuan utama saya bekerja adalah mencari ridho Allah dengan bekerja sebaik mungkin.
Tujuan saya hidup untuk beribadah dan meraih ridho serta kasih sayang Allah. Tujuan saya berbisnis adalah agar saya bisa banyak menolong orang lain.
Uang yang saya dapatkan, sebagian akan saya gunakan untuk membantu anak yatim, orang miskin, membangun masjid dsb. Jadi pencapaian sebuah goal bukan lagi masalah harta. Goal-nya jangan fokus pada uang.
Kalau tujuannya untuk uang, maka akan diperbudak. Kalau tujuannya membantu orang lain, bermanfaat bagi orang lain maka uang akan mengikuti dan itu bernilai pahala serta amal jariah yang sangat kita butuhkan nanti di akhirat kelak.
Sobat ingat, harta yang kita kumpulkan itu meskipun berjuta-juta, bermiliar-miliar, bertriliyun tidak akan kita bawa mati. Semua nanti akan kita tinggalkan namun ada juga harta yang kita bawa mati. harta yang akan menolong diri kita kelak di akhirat. Harta yang menjadikan level surga kita semakin tinggi yaitu harta yang kita sedekahkan.
Rasulullah SAW bersabda: “Kelak di hari akhirat manusia akan berkata, “Inilah harta bendaku! padahal tidak ada harta benda yang diperolehnya di dunia kecuali tiga hal, apa yang ia makan akan keluar dari tubuhnya menjadi kotoran, apa yang ia pakai akan menjadi rusak, dan apa yang sedekahkan akan menjadi kebaikan yang kekal baginya.” (HR. Muslim). [ind]