• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Kamis, 18 Desember, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Khazanah

Islam dan Budaya

25/01/2025
in Khazanah
Rasulullah Memiliki Kemampuan Memahami Budaya Masyarakatnya

(foto: pixabay)

88
SHARES
677
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

ChanelMuslim.com – Islam dan Budaya ditulis oleh M. Zullifan, Dosen Bahasa dan Budaya Arab Universitas Indonesia. Ketika Islam hadir di sebuah wilayah, maka ada dua mainstream dalam menyikapi budaya dan adat istiadat masyarakat setempat.

Pertama, Adaptif. Kelompok ini melihat bahwa Budaya dan adat istiadat masyarakat merupakan sesuatu yang alami sebagai bentuk ekspresi umat manusia.

Kelompok ini cenderung untuk menghormati bahkan melestarikan unsur-unsur kebudayaan yang ada. Adapun jika ada aspek yang bertentangan dengan nilai Islam, mereka berusaha memodifikasinya agar terjadi akulturasi budaya hingga tercipta nilai keharmonisan di masyarakat.

Adapun dalil yang dipakai adalah:

لَا يَنْبَغِي الْخُرُوجُ مِنْ عَادَاتِ النَّاسِ؛ مُرَاعَاةً لَهُمْ وَتَأْلِيفًا لِقُلُوبِهِمْ، إلَّا فِي الْحَرَامِ إذَا جَرَتْ عَادَتُهُمْ بِفِعْلِهِ (مطالب أولي النهى في شرح غاية المنتهى )

“Tidak sepantasnya keluar (menyelisihi) adat kebiasaan masyarakat. Hal ini untuk menghormati mereka disamping untuk ta’liful qulub (menautkan hati), kecuali pada hal-hal yang jelas haram jika dilakukan.” (Kitab Matahalib Ulin Nuha)

يُكْرَهُ مُخَالَفَةُ أَهْلِ بَلَدِهِ فِي اللِّبَاسِ، وَيَنْبَغِي أَنْ يَلْبَسَ مَلَابِسَ بَلَدِهِ.. (شرح منظومة الآداب)

“Makruh (tidak disukai) menyelisihi sebuah masyarakat/negeri dalam hal berpakaian, dan sebaiknya memakai pakaian sesuai (adat) negeri tersebut (Syarah Mandhumah al-Adab).

Sikap ini terutama tercermin dalam dakwah Wali Songo yang justru menjadikan adat istiadat dan Budaya masyarakat Jawa sebagai sarana dakwah, alih-alih memerangi dan menganggapnya sebagai musuh Agama.

Contohnya berbagai upacara seperti Sekaten, Grebeg Maulid, Grebeg Suro, Seni karawitan, wayang kulit, musik Gamelan, baju batik, 7 bulanan, tahlilan, arisan, lagu Macapat hingga sistem Kalender Jawa era Mataram Islam yang memodifikasi kalender Hijriyah.

Termasuk dalam sikap melihat peninggalan-peninggalan sejarah Peradaban sebelumnya seperti Candi, arca, prasasti, dan seterusnya tidak dilihat secara hitam putih dari kacamata aqidah bahwa hal tersebut bentuk sesembahan selain Allah (Thaghut), tapi dilihat dalam perspektif sejarah dan pelestarian budaya.

Baca Juga: Mengikuti Budaya Orang Kafir Kelak Diusir dari Telaga Nabi SAW (Part 1)

Islam dan Budaya

Kedua, antipati. Mereka adalah kelompok yang menolak mengadopsi budaya dan adat istiadat masyarakat setempat dengan alasan “semua yang tidak ada di zaman Nabi adalah bidah”.

Bagi kelompok ini, Islam sudah sempurna dan semua sudah ada di Alquran dan Hadits. Syariah sudah mengatur semuanya. Cukuplah al-Quran dan hadits shahih sebagai rujukan. Tema Budaya atau adat istiadat bukan kajian keislaman mereka.

Adapun dalil yang mereka yakini adalah:

لَوْ كانَ خَيْرًا لَسَبَقُونَ إِلَيْهِ …

(sekiranya perbuatan itu baik, tentulah para Shahabat telah mendahulai kita mengamalkannya).

Singkat kata, Budaya dan adat istiadat senantiasa dibenturkan dengan aqidah.

Alhasil, Kelompok ini mudah membidahkan semua aktivitas yang berhubungan dengan adat-istiadat atau Budaya, meski di dalamnya sudah dimasukkan ajaran Islam.

Prinsip kembali pada Al-quran dan sunnah yang dipraktikkan secara harfiah pada akhirnya menjadikan mereka lebih cenderung mengadopsi Budaya Arab (karena memang secara de facto Nabi Shallallahu alaihi wa sallam dan shahabat adalah orang Arab dengan segala ekspresi kemanusiaannya).

Adapun praktik tersebut mulai dari cara berpakaian (mereka lebih memilih gamis dari pada batik, penggunaan niqab/cadar), panggilan/kunyah (dari nama Indonesia menjadi Abu x atau ummu y), pengharaman musik, seni rupa dan drama , hingga pengharaman sistem sosial kemasyarakatan seperti ormas, demokrasi, dst.

Pengharaman atas unsur budaya tersebut kelihatannya simple tapi sebenarnya membawa dampak yang serius bagi warisan Budaya bangsa.

Tatkala ada wisata ke Candi, mereka anggap itu bagian dari ikut ritual peribadatan di tempat ibadah Agama lain, maka harus dicegah. Padahal itu bagian dari pelestarian warisan Budaya Dunia yang diakui UNESCO.

Ketika ada patung zaman kerajaan-kerajaan Nusantara, maka dihukumi Haram. Repotnya jika mereka berkuasa, bisa tidak bersisa peninggalan-peninggalan arkeologis yang merupakan warisan sejarah bangsa.

Kasus lain, pengharaman musik. Hal Itu membawa konsekuensi hilangnya warisan lagu-lagu daerah dari seluruh wilayah Indonesia, termasuk berbagai alat musik daerah yang masuk warisan Budaya Dunia seperti Angklung, Kecapi, sasando Rote, Kulintang, dan ribuan kekayaan Seni lainya di tanah air.

Kamu ikut mainstream mana?[ind]

Tags: Islam dan Budaya
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Perdana Gelar Kajian, IKASMANSA Depok Usung Tema Menata Hati untuk Masa Depan Baru

Next Post

Fatwa-Fatwa Ulama Tentang Penghina Allah Ta’ala

Next Post
Hukum Anak Angkat dan Hak Warisnya

Fatwa-Fatwa Ulama Tentang Penghina Allah Ta'ala

IKASMANSA Depok Gelar Kajian Perdana, Bentuk Kontribusi kepada Masyarakat Depok

IKASMANSA Depok Gelar Kajian Perdana, Bentuk Kontribusi kepada Masyarakat Depok

Seperti Paku Nancap di Tembok

Istiqamah Itu dari Hati

  • Pulau Komodo NTT Dinobatkan Menjadi Destinasi Terbaik Dunia 2026 Versi BBC

    Pulau Komodo NTT Dinobatkan Menjadi Destinasi Terbaik Dunia 2026 Versi BBC

    86 shares
    Share 34 Tweet 22
  • Batik Danar Hadi Tampilkan Fashion Show Bertema Kembang Parang

    107 shares
    Share 43 Tweet 27
  • Ketua Salimah Kota Blitar Lantik Kepengurusan Tiga PC

    69 shares
    Share 28 Tweet 17
  • Hadis tentang Lima Malam saat Doa Tidak Tertolak

    349 shares
    Share 140 Tweet 87
  • Harman Subakat Raih Best of The Best Marketeer of The Year 2025

    68 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Aceh… Oh Aceh

    68 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Deretan Anggota DPRD DKI Jakarta yang Meraih Penghargaan BK Award 2025

    68 shares
    Share 27 Tweet 17
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7723 shares
    Share 3089 Tweet 1931
  • Ayat Al-Qur’an tentang Traveling

    467 shares
    Share 187 Tweet 117
  • Tilawah Al-Quran itu Jalan Kembali Pulang

    70 shares
    Share 28 Tweet 18
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga