FOUNDER Rumah Pintar Aisha, Dyah Lestyarini memaparkan cara menangani saat anak merengek ikut Bunda pergi.
Saat Bunda akan pergi misalnya pergi ke sebuah acara atau pertemuan dan Bunda ingin anak tetap tinggal di rumah bersama ayahnya maka Bunda hendaknya pamit terlebih dahulu kepada anak.
Beritahu anak baik-baik misalnya “Nak, maaf ya Bunda mau pergi ada pertemuan, anak-anak tidak diijinkan boleh ikut,” lalu doakan anak dengan doa yang baik-baik kemudian Bunda pergi.
Mungkin anak akan menangis, biarkanlah, mungkin sekali, dua kali anak akan tetap memangis tapi kelak ia akan sadar pada saat apa yang ia boleh ikut dan pada saat apa yang ia tidak boleh ikut.
Kadang orang tua sering tidak tega lalu dibawa ke sebuah acara.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Saat menangis di sebuah acara, orang tua marah kepada anaknya. Tadi mau ikut, giliran diajak menangis, begitulah kira-kira keluh bunda saat itu.
Saat hal itu dialami anak maka anak akan ter-memori bahwa orang tuanya galak.
Anak tidak peduli bahwa tingkah lakunya saat menangis di sebuah acara itu mengganggu, yang ia ingat adalah Bundanya galak karena marah kepadanya.
Jika Bunda tidak tega maka Bunda bisa mengajak anak ikut dalam sebuah acara namun sebelumnya Bunda perlu membuat perjanjian terlebih dahulu misalnya, “Nanti kalau adik ikut Bunda, pertama adik tidak boleh lari-lari karena bisa mengganggu orang lain, harus duduk bersama Bunda, tidak boleh menangis, boleh bawa mainan.”
“Jika melanggar, Bunda mohon maaf sekali, sementara adik tidak Bunda ijinkan ikut lagi, adik bersama ayah dan kakak di rumah. Bagaimana, siap?”
Saat Anak Merengek Ikut Bunda Pergi
Baca juga: Kenali Penyebab Anak Sering Merengek
Jika saat di acara anak melanggar janjinya maka orang tua wajib menegur dan mengingatkan janjiannya.
Pada hari berikutnya Bunda harus melaksanakan konsekuensi atas pelanggaran anak kemarin agar anak mengerti dan paham serta tidak mengulangi perbuatannya kembali.
Hal ini adalah pendidikan yang baik agar anak patuh dan berkomitmen terhadap janjinya serta belajar merasakan konsekuensi jika ia melanggar janji.
Nah, adakalanya orang tua tidak bijak jika mengajak anak tanpa membuat kesepakatan terlebih dahulu.
Saat anak bertingkah nakal, orang tua marah-marah dan mengancam.
Padahal belum ada perjanjian antara orang tua dan anak, sehingga anak belum mengerti apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh.
Anak akan menyimpulkan orang tuanya galak dan tidak sayang. Begitulah Bun, tips kita kali ini semoga bermanfaat.[Sdz]