SIAPA yang tak mau tinggal di rumah yang nyaman dan layak untuk dihuni? Tentu, ini menjadi impian semua orang, begitupun dengan Ayuni. Bernama lengkap Tri Ayuni (16) seorang remaja yang memiliki kebutuhan khusus asal Cilacap memiliki angan-angan untuk tinggal di rumah sederhana namun milik sendiri.
Ayuni merupakan sosok yatim difabel yang memiliki semangat tinggi dalam meraih cita-cita. Remaja yang selalu ceria meski dengan segala kekurangannya, tidak sekalipun sang Ibu melihat Ayuni bersedih atas kondisi yang tengah ia jalani. Kecintaannya pada ilmu membuat Ayuni mempunyai keinginan mulia.
Baca juga: Perkuat Sinergitas, LAZ-Baznas Se-Banten Gelar Silaturahmi di Saung Ilmu Kampung Zakat
“Aku punya cita-cita ingin jadi guru, biar bisa berbagi ilmu dengan orang lain,” kata Ayuni.
Difabel sejatinya adalah keistimewaan, difabel bukanlah orang yang tidak mampu, tetapi terbatas dalam melakukan aktivitas tertentu. Ayani memiliki hak yang sama dengan teman seusianya. Dukungan, kesetaraan, aksesibilitas sudah seharusnya menjadi perhatiaan bersama.
Tengah menjalani pendidikan di Sekolah Luar Biasa Terpadu Al Banun Cilacap, Ayuni memiliki keunggulan dalam menulis.
“Anaknya cerdas, pandai menulis juga serta mampu membuat puisi bahkan sekarang sedang menyelesaikan antropologi puisi dengan bimbingan guru di sekolahnya dan didukung langsung kepala sekolah di sana,” ungkap gurunya, Ibu Rita.
Dibalik prestasi dan keceriaannya, Ayuni memiliki keinginan untuk memiliki rumah sendiri. Sebab keterbatasan ekonomi, mengharuskan Ayuni dan ibunya untuk tinggal berpindah dari kontrakan satu ke kontrakan lainnya. Setiap kali menempati lingkungan baru, tentu Ayuni harus beradaptasi kembali. Pontiah selaku ibu Ayuni selama ini mengandalkan penghasilannya dari berjualan jajanan anak-anak di SLB Terpadu Al Banun Cilacap untuk menyambung hidup.
Demi mewujudkan mimpi Ayuni, LAZ Al Azhar Cilacap dan LAZIS Al Irsyad Cilacap melalui program Bedah Rumah memberikan bantuan dengan membangun rumah untuk Ayuni.
Nurhadi, Kepala Kantor Layanan LAZ Al Azhar Cilacap mengatakan pembangunan rumah awalnya akan dibangun dengan sederhana. Namun, berkat antusias para donatur Ayuni mendapatkan bantuan rumah yang permanen. Di atas tanah hibah dari Pakdenya, pembangunan rumah berjalan dengan baik.
“Alhamdulillah, proses pembangunan dari mulai peletakan pondasi sampai selesai berjalan selama dua bulan. Semua bisa terwujud tentunya berkat gotong royong warga sekitar dan keluarga,” ujarnya.
Kini, Ayuni telah menempati rumah yang nyaman dan layak huni dilengkapi dengan dua kamar tidur, ruang tamu, dapur, dan kamar mandi.
Pontiah, begitu bersyukur atas bantuan pembangunan rumah yang telah dihadirkan. Dia menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada para donatur yang telah membantu mewujudkan mimpi anaknya.
“Awalnya saya berharap setidaknya dibuatkan gubuk, tapi Alhamdulillah ternyata ini lebih dari itu. Rumah yang dibangun sudah permanen dan rapi. Semoga rumah ini membawa keberkahan dan jadi amal jariyah bagi para donatur,” ujarnya.
Program Bedah Rumah ini merupakan program dengan upaya dapat dilakukan secara berkelanjutan, sehingga dampaknya dapat dirasakan dalam jangka waktu yang panjang. [Wnd]