PENTINGNYA untuk tabayyun pada pihak mana pun. Pentingnya sebuah komunikasi sehingga tidak bertindak yang nampaknya membantu malah mengganggu..
Jangan asal menulis berita atau mengecam satu pihak.
Kasihan wartawan atau penulis, mereka adalah ‘pejuang pena‘. Di zaman miskinnya informasi dan tidak jelas siapa benar dan siapa salah.
Maka pejuang pena itulah yang diharapkan mampu memberi informasi yang sahih. Sayangnya ada beberapa pejuang pena yang asal menulis tanpa jelas narasumbernya darimana dan kejadian sesungguhnya bagaimana.
Dengan menggebu-gebu menuliskan semua opini yang didengar hanya dari satu pihak, dan merasa bangga dan puas batin, padahal kejadian sesungguhnya bukanlah sebagaimana yang dia tulis.
Bila di dunia pihak yang terzholimi karena tuduhan yang sepihak tidak dapat menjelaskan atau bicara, maka di akhirat akan dituntut oleh Hakim Yang Maha Adil.
Hakim yang tidak tebang pilih. Hakim yang Haq adalah Haq dan yang batil adalah batil.
Saya sendiri dan beberapa guru di bawah asuhan saya merasa terzholimi dengan tulisan seseorang yang mana beliau tidak pernah tabayun atau berjumpa dengan kami.
Tidak juga tahu kronologis yang sebenarnya. Lalu mengapa tidak ada sanggahan?
baca juga: Tidak Semua Berita Harus ditabayyun
Pentingnya untuk Tabayyun
Semua itu perlu waktu, sementara ini kami juga sedang mempersiapkan banyak hal untuk persiapan ajar mengajar dan sudah kami urus juga masalah-masalah yang ada. Sudah di-manage.
Yang kurang dari kita adalah tabayun atau mengkonfirmasi kembali sebuah berita dan berfikir secara analisis dan berbaik sangka.
Kemudian mendoakan masalah yang ada sehingga turun pertolongan Allah. Bukan melalui awak media. Atau penulis jelita.
Yang kita butuhkan adalah pertolongan Allah Yang Maha Kuasa bukan pertolongan makhluk kasat mata. Karena hanya Allah yang Mampu membuat sesuatu menjadi berubah sesuai harapan kita.
Mengenai komunikasi.
Bahkan Umar bin Khattab ada penyesalan ketika mendengar Khalid bin Walid meninggal, menyesal sebab belum sempat menjelaskan tentang penurunan kepanglimaan Khalid bin Walid menjadi Abu Ubaidah.
Tapi ketenangan Khalid bin Walid dan Abu Ubaidah ini membuat situasi dan kondisi tetap terkendali tanpa ada pihak ke-3 yang ikut memberitakan dugaan yang salah dan merusak ukhuwah.
Semua masalah baiklah kita hadapi dengan tenang dan kembali pada Allah. Sebab Dia adalah sebaik-baik Penolong dan Penyembuh.
Sejuta kata maaf mungkin tak cukup. Paling tidak, hargailah ukhuwah. Sebab saudara sesama muslim itu mahal harganya.
Umar bin Khattab bertanya pada sahabat: “Bila kambingmu hilang apakah akan kau cari ke mana-mana?“
Sahabatnya; “Jelas yaa Umar, akan aku kerahkan seluruh tenagaku untuk mencari kambing yang hilang”.
Umar terdiam dan mengatakan: “Begitulah dengan saudaramu yang sedang khilaf atau salah atau berdosa, ajaklah dia pada kebenaran, carilah dia dan ajaklah untuk kembali ke jalan yang benar“.
Ya ajaklah. Bila saudara kita adalah yang salah. Ajaklah kembali pulang. Kembali ke jalan yang benar.
Kambing saja kita cari sungguh-sungguh sampai ketemu dan kita perlakukan dengan baik, agar dia mau kembali pulang ke kandang.
Apalagi saudara kita yang mungkin khilaf atau salah. Apalagi bila dia tidak salah. Hanya dugaan kita semata.
Janganlah dihujat, dihakimi, dibuang, dipukuli, diberitakan walau tidak dengan jelas.
Kasihani dia, menurut ustaz Rahmat Abdullah almarhum, “Ikhwah (saudara kita yang beriman) itu, mahal harganya“.
Dia sudah berbuat untuk umat, bila ada khilaf, raihlah sungguh-sungguh. Bukan ditepikan. Jangan ada yang dibuang.
Apalagi dia bukan penzina bukan pula penjudi, apalagi bukan pula seorang yang bermaksiat.
Tidak pantas diperlakukan dengan~ sampai diberitakan ke media dengan persepsi yang terbangun dengan salah. Sebab tidak tahu kronologis yang sebenarnya.
Allahul musta’an.
# Renungan kalbu
# Menulis jadi wajib, sebab melihat berita di mana-mana hanya tentang keburukan manusia. Seakan semua manusia itu kotor adanya.
# Bila yang baik diam, maka yang tidak baik akan terus mempengaruhi sehingga yang baik sudah tidak tahu mana yang baik, mana yang tidak baik.
Sebab yang tidak baik nampak seperti biasa saja dan pemberitaannya merajalela masuk dalam otak kita tanpa kita sadari.
# Tambahan doa;
Ya Allah, jauhilah otak kami dan anak keturunan kami dari masukan yang buruk yang akan mempengaruhi pemikiran kami sehingga kami khawatirkan akan berpengaruh pada akhlak kami dan pola pikir kami dan anak keturunan kami.
Aamiin Yaa Rabbal ‘alamiin.
Wallahu’alam.
By: Fifi P. Jubilea (S.E., S.Pd., M.Sc., Ph.D – Oklahoma, USA).
Owner and Founder of Jakarta Islamic School (Jakarta fullday); Kalimalang, Joglo, Depok.
Owner and Founder of Jakarta Islamic Boys Boarding School – Megamendung
Owner and Founder of Jakarta Islamic Girls Boarding School – Mega cerah
Next;
Owner and Founder of Jubilea Islamic College (2023) – Purwadadi Subang – setara SMP dan SMU. Boys and girls.
Owner and Founder of Jubilea University (2024) – Purwadadi and Malaka
Founder and Owner of Jakarta Islamic School, Jakarta Islamic Boys Boarding School (JIBBS), Jakarta Islamic Girls Boarding School (JIGSc)
Visit: //www.facebook.com/fifi.jubilea
Jakarta Islamic School (JISc/JIBBS/JIGSc): Sekolah sirah, sekolah sunnah, sekolah thinking skills (tafakur), sekolah dzikir dan sekolah Al-Qur’an, School for leaders
For online registration, visit our website:
𝗵𝘁𝘁𝗽𝘀://𝘄𝘄𝘄.𝗷𝗮𝗸𝗮𝗿𝘁𝗮𝗶𝘀𝗹𝗮𝗺𝗶𝗰𝘀𝗰𝗵𝗼𝗼𝗹.𝗰𝗼𝗺/
Further Information:
0811-1277-155 (Ms. Indah; Fullday)
0899-9911-723 (Mr. Mubarok; Boarding)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter:
https://twitter.com/JIScnJIBBs
Tiktok:
https://www.tiktok.com/@mamfifi_jisc