BAYI-bayi di Rumah Sakit Al-Quds di Gaza mengalami dehidrasi akibat kekurangan ASI di tengah serangan Israel yang sedang berlangsung terhadap rumah sakit tersebut, berdasarkan laporan dari The Palestinian Red Crescent Society (PRCS), pada Sabtu. (11/11/2023)
“Bayi-bayi di Rumah Sakit Al-Quds menderita dehidrasi karena kekurangan ASI,” tulis organisasi hak asasi manusia tersebut di akun X, dilansir dari Anadolu Agency.
👶Infants at Al-Quds Hospital are facing dehydration due to a shortage of breast milk alternatives.
الاطفال الرضع في مستشفى القدس يعانون من الجفاف بسبب انقطاع الحليب#Gaza#HumanitarianAid #AlQudsHospital #Humantarian_crisis pic.twitter.com/Grd5kdA1Rb
— PRCS (@PalestineRCS) November 11, 2023
Ia menambahkan bahwa staf medis di rumah sakit tersebut bekerja sepanjang waktu meskipun terjadi pemadaman listrik dan serangan udara Israel yang intens di sekitarnya.
Presiden Federasi Internasional Masyarakat Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC), Francesco Rocca, mendesak komunitas internasional untuk menyelamatkan bayi di Gaza.
Baca Juga: Dewan Dakwah Serahkan Bantuan 2 Miliar Rupiah untuk Palestina
Bayi-Bayi di RS Al-Quds Menderita Dehidrasi Akibat Kekurangan ASI
“Cukup! Bagaimana masyarakat internasional bisa menerima situasi di Gaza?” Rocca menulis di platform tersebut. “Bayi di inkubator dan pasien di ICU berisiko hidup di rumah sakit Al-Quds.”
Sebelumnya PRCS juga mengabarkan bahwa Rumah Sakit Al-Quds di Gaza berhenti beroperasi karena kekurangan bahan bakar dan pemadaman listrik.
Mereka meminta pertanggungjawaban komunitas internasional dan para penandatangan Konvensi Jenewa Keempat atas kehancuran total sistem kesehatan dan kondisi kemanusiaan yang mengerikan.
Para petugas medis juga telah berupaya tetap melakukan perawatan konvensional kepada para pasien dan orang-orang terluka.
Sebelumnya, RS Al-Shifa di Gaza juga harus berhenti beroperasi karena kehabisan bahan bakar untuk menyalakan generator. Demikian pula RS Indonesia di Gaza yang kesulitan memenuhi obat-obatan.
Serangan Israel ke Gaza terus menyasar Rumah Sakit hingga menambah deretan pelanggaran terhadap hukum kemanusiaan internasional. [Ln]