AYAT adalah tanda. Tanda yang dimaksud adalah tanda-tanda kekuasaan Allah subhanahu wata’ala, baik dalam bentuk terucap melalui wahyu (qauliyah) atau pada fenomena alam (kauniyah).
Allah subhanahu wata’ala begitu sayang pada umat manusia. Allah menginginkan agar umat manusia selamat dalam menjalani kehidupan, di dunia dan akhirat.
Untuk melahirkan ketundukan kepada Allah, ada dua ayat tadi yang Allah perlihatkan. Yaitu ayat qauliyah dan ayat kauniyah.
Ayat qauliyah Allah turunkan melalui wahyu kepada Rasul-rasulNya. Para Rasul menyampaikan wahyu itu kepada umat manusia.
Melalui bimbingan Rasul itu, umat manusia memahami jalan hidup mana yang patut ditempuh, dan mana yang harus dijauhi. Sekali lagi, hal itu demi kebaikan umat manusia.
Salah satu ayat qauliyah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam adalah Kitab Suci Al-Qur’an dan apa yang Allah ajarkan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berupa sunnahnya.
Manusia pun akhirnya memahami dan menyadari bahwa tidak mungkin ayat qauliyah itu dibuat oleh Nabi. Melainkan, oleh Allah subhanahu wata’ala.
“dan tidaklah yang diucapkannya itu (Al-Qur’an) menurut keinginannya. Tidak lain (Al-Qur’an itu) adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).” (QS. An-Najm: 3-4)
Begitu pun dengan hadis Nabi shallallahu ‘alalihi wasallam. Apa yang disabdakan Nabi merupakan wahyu yang Allah ajarkan kepada Nabi dalam bentuk tatacara dan teknis pelaksanaan ketaatan.
“Apa yang diberikan Rasul kepada kalian, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya, maka tinggalkanlah….” (QS. Al-Hasyr: 7)
Ada juga ayat lain untuk mengenal Allah dengan segala kebesaran-Nya. Yaitu, ayat yang bertebaran di alam raya, termasuk di diri kita sendiri.
Tidak heran jika banyak orang yang tergerak untuk beriman kepada Allah hanya melalui fenomena alam. Biasanya mereka yang berasal dari kalangan peniliti, pakar, atau saintis.
Ayat qauliyah memberikan isyarat kepada umat manusia, sementara ayat kauniyah memberikan bukti. Dua ayat ini: kauniyah dan qauliyah, akhirnya membimbing umat manusia ke jalan yang lurus. Tidak tersesatkan dan tidak kena murka Allah.
Betapa bahagianya mereka yang bisa memahami dua ayat ini sekaligus. Allah subhanahu wata’ala menyebut sosok-sosok ini sebagai ulul albab.
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berakal (ulul albab).
“(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia. Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.” (QS. Ali Imran: 190-191)
Tentang Palestina, hal itu sudah Allah sebutkan dalam awal-awal Surah Al-Isra. Begitu pun dengan hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.
Bahwa, di antara tanda akhir zaman adalah kaum muslimin memerangi kaum Yahudi di Palestina. Kaum Yahudi kalah hingga berlindung di balik batu dan pohon. Tapi pohon dan batu mengabarkan bahwa Yahudi ada di belakang mereka, maka bunuhlah mereka.
Fenomena ini nampaknya sudah hampir akan terjadi. Di sisi lain, hal itu juga pertanda bahwa kiamat tak lama lagi akan datang.
Inilah ayat kauniyah dan qauliyah tentang Palestina. Bela dan dukunglah perjuangan mereka. Karena itulah di antara cara kita untuk mempersiapkan bekal di akhir segalanya. Wallahu a’lam. [Mh]