SALAH satu wilayah yang berhasil ditembus para pejuang Palestina adalah Asqalan. Video yang beredar tentang kesaksian seorang perempuan Israel saat tentara Palestina memasuki rumahnya di Ashkelon ini viral.
“Apa boleh pisang ini saya ambil?”
Perempuan itu terlihat terkejut sejenak, sebelum menjawab, “Boleh.”
Ia lalu terdiam, sebelum akhirnya tertawa getir, dan mengakhiri wawancaranya.
Perempuan Israel itu salah satu saksi mata kebaikan pasukan tempur Palestina. Para pejuang garis depan itu sempat memasuki rumahnya.
Ia mengisahkan, begitu memasuki rumah, para pejuang itu mengatakan, “Jangan takut, kamu aman. Kami Muslim, tidak akan membunuh perempuan dan anak-anak.”
Mereka tidak merusak apa pun yang ada di dalam rumah. Bahkan sekadar mengambil sebiji pisang pun minta izin lebih dulu pada pemiliknya.
Kabar para pejuang Palestina yang masuk ke rumah-rumah warga di perbatasan membuat syok Israel, karena hal itu belum pernah terjadi sebelumnya.
Penulis buku Journey to the Light Uttiek M. Panji Astuti mengulas, orang-orang Israel tinggal di wilayah pendudukan yang dilindungi tembok tinggi, dilengkapi dengan kamera pengawas dan tentara yang bersiaga 24 jam.
Salah satu wilayah yang berhasil ditembus pejuang Palestina adalah Asqalan atau Ashkelon. Lokasinya hanya 13 km di utara perbatasan Gaza, sekitar 50 km dari Tel Aviv.
baca juga: Kesaksian Jurnalis Palestina saat Melintasi Perbatasan Gaza yang Berhasil Ditembus Hamas
Asqalan dan Kebaikan Para Pejuang Palestina
Asqalan merupakan kota tua yang sangat bersejarah. Naskah kuno pertama yang menyebut keberadaan kota itu berasal dari abad 19 SM di Mesir.
Sejak masa Bizantium sampai pertengahan abad ke 4 M kota itu sudah menjadi bagian dari Palestina.
Asqalan menjadi bagian dari wilayah kekuasaan Islam pada masa Khalifah Umar ibn Khattab bersama dengan kota Al Quds, Nablus, Yafa, dan Gaza.
Kota ini pernah jatuh ke tangan pasukan Salib, sampai akhirnya direbut kembali oleh Shalahuddin Al Ayyubi.
Dalam catatan Ibn Taimiyah, “Asqalan termasuk wilayah perbatasan kaum muslimin, karenanya banyak orang-orang sholeh dari umat ini yang bertempat tinggal di sana dalam rangka untuk ribath di jalan Allah.”
Ulama kelahiran Asqalan paling masyhur adalah Imam Syafi’i. Dahulunya Asqalan dan Gaza adalah satu wilayah, sehingga ada yang menyebut Imam Syafi’i lahir di Asqalan ada juga yang menulisnya di Gaza, pada 150 H/767 M.
View this post on Instagram
Lalu Ibn Hajar Al Asqalani juga lahir di Asqalan, pada Sya’ban tahun 773 H/1372 M, sebagaimana yang tarcatat dalam muqaddimah “Tadzibut Tahdzib”.
Walaupun ada juga yang menyebutkan lahir di Mesir, namun, nama Al Asqalani menunjukkan kalau ia mempunyai darah Asqalan.
Begitu pentingnya Asqalan hingga Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam menyebutnya dalam satu hadis,
“Maka atas kalian kewajiban berjihad, dan sesungguhnya jihad kalian yang paling utama adalah ribath menjaga perbatasan, dan sesungguhnya ribath kalian yang paling utama adalah di Asqalan.” [HR Ath Thabrani]
Saat ini, mengabarkan akhlak mulia dan kebaikan para pejuang Palestine sebagaimana yang dicontohkan pasukan Muslimin terdahulu lebih utama.
Israel melalui berbagai media menyebar hoax dan menggunakan data korban untuk menutup aib kekalahan dan malunya pada dunia. Semoga ini menjadi bagian dari “ribath” kita.[ind]