KESALAHPAHAMAN antar suami istri dalam membina keluarga sering kali menjadi penyebab timbulnya perselisihan di antara mereka. Demikian juga perbedaan pendapat bisa menjadi salah satu penyebab perselisihan di dalam keluarga.
Ketika perselisihan terjadi pada sepasang suami istri maka muncul situasi yang tidak nyaman, jauh dari ketenangan dan keharmonisan. Bahkan jika perselisihan berkepanjangan akan menimbulkan stres dan sikap bermusuhan. Situasi seperti itu tidak sesuai dengan tujuan pernikahan yaitu ketenangan dan kebahagiaan.
Baca Juga: Jauhi Perkara yang Menjadi Sebab Perselisihan
Memahami Cara Menyelesaikan Perselisihan
Perselisihan dalam keluarga harus dihindari, sehingga suami istri harus bisa melakukan hal-hal berikut:
1. Menghormati pilihan dan pendapat yang berbeda dari pasangan selama masih sesuai dengan nilai-nilai agama.
2. Berpikir jernih dan berbaik sangka kepada pasangan.
3. Bersikap terbuka, jujur dan tidak berdusta.
4. Melakukan komunikasi yang baik dan efektif.
5. Jangan menuntut berlebihan.
6. Menghindari perdebatan dan sikap egois.
Sedangkan jika terjadi perselisihan maka harus diselesaikan dengan cara-cara berikut:
1. Segera diselesaikan, maksimal dalam 3 hari.
لا يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَن يَهْجرَ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلَاثٍ، فَمَنْ هَجَرَ فَوْقَ ثَلَاثٍ فَمَات دَخَلَ النَّار
“Tidak halal bagi seorang muslim untuk tidak bertegur sapa pada saudaranya lebih dari tiga hari, lalu meninggal dunia maka ia akan masuk ke dalam neraka.” (HR Abu Dawud)
2. Besikap tenang dan sabar serta menahan diri dan mengendalikan emosi.
3. Berpikir jernih dan berprasangka baik.
4. Berlapang dada dan memaafkan kesalahan pasangan.
5. Berdialog dengan pasangan untuk mencari solusi dan berdamai.
وخيرهما الذي يبدأ بالسلام
“Yang terbaik dari mereka yang bertikai adalah yang memulai dengan salam (damai).” (HR. Bukhari)
6. Memilih kata-kata yang baik dan menyejukkan perasaan agar dapat menghindari perbuatan zalim kepada pasangan. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
يُثَبِّتُ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ بِٱلۡقَوۡلِ ٱلثَّابِتِ فِي ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَا وَفِي ٱلۡأٓخِرَةِۖ وَيُضِلُّ ٱللَّهُ ٱلظَّٰلِمِينَۚ ( إِبۡرَاهِيمَ: ٢٧)
“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh(dalam kehidupan) di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.” (Ibrahim: 27)
7. Segera meminta maaf jika bersalah.
8. Tidak menghakimi dan tidak menyalahkan pasangan.
9. Berdamai dengan diri sendiri untuk mudah memaafkan dan berdamai.
10. Mengambil pelajaran dari perselisihan untuk dikemudian hari tidak diulang lagi.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لاَ تَحَاسَدُوْا، وَلاَتَنَاجَشُوْا، وَلاَ تَبَاغَضُوْا، وَلاَ تَدَابَرُوْا، وَلاَ يَبِعْ بَعْضُكُمْ عَلَى بَيْعِ بَعْضٍ، وَكُوْنُوْا عِبَادَ اللهِ إِخوَانَاً، الْمُسْلِمُ أَخُوْ الْمُسْلِمِ، لاَ يَظلِمُهُ، وَلاَ يَخْذُلُهُ، وَلاَ يَكْذِبُهُ، وَلايَحْقِرُهُ، التَّقْوَى هَاهُنَا – وَيُشِيْرُ إِلَى صَدْرِهِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ – بِحَسْبِ امْرِئٍ مِنَ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ الْمُسلِمَ، كُلُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ دَمُهُ وَمَالُهُ وَعِرْضُهُ. (رَوَاهُ مُسْلِمٌ)
”Janganlah kalian saling dengki, melakukan najasy, saling membenci, saling membelakangi dan sebagian dari kalian menjual apa yang dijual saudaranya. Jadilah kalian semua hamba–hamba Allah yang bersaudara.
Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lain, sehingga dia tidak boleh menzhaliminya, menghinanya, mendustakannya dan merendahkannya.
Takwa itu letaknya di sini –sambil menunjuk ke dadanya sebanyak tiga kali– cukuplah seseorang itu dalam kejelekan selama dia merendahkan saudaranya sesama muslim. Setiap muslim terhadap muslim lainnya haram dan terjaga darah, harta dan kehormatannya.” (HR. Musllim)
Catatan Ustazah Dr. Aan Rohanah Lc., M.Ag di akun instagramnya @aanrohanah_16. Ustazah Aan Rohanah adalah perempuan yang Peduli Keluarga dan Pendidikan Anak. [Ln]
View this post on Instagram