AKAL tidak saja dipahami sebagai alat untuk berpikir dan memahami sesuatu, Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihyaa’ Ulumiddin mendefinisikannya dengan empat pengertian.
Pertama, akal adalah sifat yang membedakan manusia dengan binatang. Akal mengantarkan manusia untuk memahami ilmu, baik yang bermuatan teori maupun yang bermuatan abstrak.
Akal sebagai alat untuk membimbing manusia memahami sesuatu. Jelasnya, akal pada pengertian ini bersifat alami atau naluriah.
Baca Juga: Mempertimbangkan Akal, Jiwa dan Petunjuk Allah dalam Mengambil Keputusan Pernikahan
4 Pengertian Akal Menurut Imam Al-Ghazali
Kedua, akal adalah hikmah atau kebijaksaan yang mulai muncul secara alami pada masa kanak-kanak, kemudian tumbuh seiring dengan pertumbuhan usia.
Contohnya, seseorang akan mengetahui dengan nalurinya bahwa dua lebih banyak daripad satu. Atau seseorang mustahil berada di dua tempat yang berbeda dalam waktu yang bersamaan.
Seseorang juga akan mengetahui bahwa sesuatu yang halal tidak sama dengan yang haram.
Ketiga, akal adalah pengetahuan yang didapatkan melalui pengalaman. Seseorang akan semakin berakal saat ia menemukan pengalaman baru dan mendapatkan pelajaran dari pengalaman tersebut.
Ia dididik oleh waktu yang terus berjalan melalui pelajaran yang ia dapatkan dalam pengalaman.
Keempat, pengertian akal yang terakhir ini sekaligus yang paling tinggi. Akal sebagai daya alamiah yang dimiliki seseorang untuk mencapai pengetahuan tentang akibat atau hasil dari tindakan-tindakannya. Selain itu, akal sebagai pengendali nafsu seksual yang dimiliki setiap manusia.
Seseorang yang mampu memanfaatkan akal sebagai mana pengertian ini, disebut sebagai orang yang cerdas dan pandai karena seluruh tindakannya bukan diperintah oleh nafsu.
Demikian, Imam Al-Ghazali membagi pengertian akal yang pertama sebagai dasar dan sumber, pengertian kedua sebagai cabang akal, pengertian ketiga sebagai ranting dari pengertian pertama dan kedua. Sedangkan pengertian keempat merupakan hasil tertinggi dari fungsi akal.
Dua pengertian pertama (yaitu pengertian pertama dan kedua) timbul disebabkan oleh faktor alamiah. Adapun dua pengertian yang terakhir (ketiga dan keempat) harus diupayakan untuk mencapainya. [Ln]