SETELAH mendapatkan calon pasangan yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan, maka sebelum mengambil keputusan ke jenjang pernikahan hendaknya dipertimbangkan dulu secara:
1. Akal sehat
Akal sehat adalah pikiran yang baik dan normal, sehingga pikiran yang dihasilkan bersifat logis. Maka gunakanlah berpikir secara logis sebelum memutuskan calon pasangan berlanjut pada jenjang pernikahan agar kedepan tidak gagal dan tidak menyesal, juga tidak terjadi kesalahan memilih pasangan.
Karena itu, sebelum keputusan hendaknya dipertimbangkan dengan akal sehat, agar bisa mempertimbangkan secara moral tentang maslahat atau madharat, untung atau rugi, mudah atau sulit, hidup bahagia atau sengsara.
Akal sehat itu bekerja sesuai dengan nilai-nilai kebenaran sehingga menghasilkan keputusan yang tepat، tidak akan mencelakakan. Allah berfirman:
وَقَالُوْا لَوْ كُنَّا نَسْمَعُ اَوْ نَعْقِلُ مَا كُنَّا فِيْٓ اَصْحٰبِ السَّعِيْرِ
“Dan mereka berkata: “Sekiranya (dahulu) kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) tentulah kami tidak termasuk penghuni neraka yang menyala-nyala.” (Al-Mulk: 10)
Baca Juga: Seberapa Jauh Jarak Akal dan Perasaan?
Mempertimbangkan Akal, Jiwa dan Petunjuk Allah dalam Mengambil Keputusan Pernikahan
2. Hati nurani dan jiwa
Keputusan yang akan diambil juga harus dipertimbangkan berdasarkan hati yang bersih dan jiwa yang luhur sesuai keimanan , nilai-nilai kebaikan, kejujuran, sikap bijak, keadilan dan keselamatan.
Dengan menggunakan akal sehat, hati dan jiwa bisa membantu mendatangkan keputusan yang tepat dan bijak serta tidak merugikan siapapun.
Keputusan berdasarkan Akal, hati dan jiwa akan menghasilkan keputusan yang bersifat intelektual, emosional dan spiritual. Sehingga dapat memahami realitas dalam mengambil keputusan, dan merasakan berbagai perasaan dan emosi serta menghubungkannya dengan nilai-nilai agama.
Namun, kemanfaatan kerja akal, hati dan jiwa dipengaruhi oleh pemahaman dan keyakinan terhadap nilai-nilai agama. Keputusan itu harus sesuai dengan nilai-nilai moral dan spritual (agama). Itulah cara membuat keputusan yang menyalamatkan dan membedakan antara manusia dan hewan.
Allah berfirman:
وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ ۖ لَهُمْ قُلُوبٌ لَا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لَا يَسْمَعُونَ بِهَا ۚ أُولَٰئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ. ( الاعراف : ١٧٩ )
“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.” (Al-‘Araf: 179)
3. Shalat istikharah dan doa
Apa yang terjadi di masa yang akan datang hanya Allah yang Maha Tahu. Begituan dengan masa depan jodoh dan berkeluarga hanya Allah yang Maha Tahu.
Juga tidak ada yang mengetahui tentang maslahat dan bahaya, keberuntungan dan kerugian, kebahagiaan dan kesengsaraan kecuali Allah subhanahu wa ta’ala yang Maha Tahu tentang hal-hal yang gaib. Allah berfirman:
وَرَبُّكَ يَعْلَمُ مَا تُكِنُّ صُدُورُهُمْ وَمَا يُعْلِنُونَ . وَهُوَ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ لَهُ الْحَمْدُ فِي الْأُولَى وَالْآَخِرَةِ وَلَهُ الْحُكْمُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ (70)
“Dan Tuhanmu mengetahui apa yang disembunyikan (dalam) dada mereka dan apa yang mereka nyatakan.” (Al-Qashash: 69)
Shalat istikharah adalah shalat sunnah yang dikerjakan ketika seseorang hendak memohon petunjuk kepada Allah, untuk menentukan keputusan yang benar ketika berhadapan dengan beberapa pilihan keputusan.
اذا هَمَّ أَحَدُكُمْ بِالأ َمْرِ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ مِنْ غَيْرِ الْفَرِيضَةِ
( رواه البخاري )
“Jika kalian ingin melakukan suatu urusan, maka kerjakanlah shalat dua rakaat selain shalat fardhu.” (HR. Bukhari)
Setelah shalat 2 rokaat maka berdoalah kepada Allah meminta petunjuk-Nya untuk mendapatkan keputusan yang terbaik agar bisa hidup bahagia di dunia di akhirat.
Catatan Ustazah Dr. Aan Rohanah Lc., M.Ag di akun instagramnya @aanrohanah_16
[Ln]