ChanelMuslim.com – Amin Abdullah selaku wakil ketua umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah menekankan pentingnya peran keluarga berkemajuan dalam acara seminar nasional di Universitas Muhammadiyah Surabaya. Sebagai keynote speaker pada acara seminar nasional tersebut, Amin mengungkapkan perubahan sosial dan berbagai pengaruh dari luar yang sangat masif menjadi salah satu tantangan yang dihadapi dalam mencapai keluarga yang berkemajuan.
Amin memaparkan pandangan terkait peran keluarga dalam membentuk bangsa yang berkeadaban, problematika yang dihadapi keluarga dan karakteristik keluarga berkemajuan. Amin juga menunjukan fakta bahwa dari 2 juta pernikahan ada 300.000 sampai 340.000 yang gagal di tengah jalan.
“Padahal peradaban bangsa adalah diawali dari keluarga masing-masing, karena itu menjaga keluarga, melindungi dan mengembangkan keluarga adalah pokok dalam Islam,” lanjut Amin dalam seminar yang digelar menyambut Tanwir I-‘Aisyiyah. (19/01)
Dicontohkan oleh Amin bahwa kehidupan Indonesia yang beragam akan bertentangan dengan keluarga yang menganut pandangan eksklusifimisme. Hal tersebut disebabkan oleh perubahan sosial yang mempengaruhi relasi pria dan wanita di keluarga, double burden (beban ganda) yang didengungkan oleh hampir semua wanita di dunia, tantangan pemenuhan family time dan munculnya eksklusifisme dalam keluarga. Sehingga perubahan dan tantangan harus disikapi dengan bijak dan menuntut interpretasi keagamaan baru yang lebih fleksibel dan tidak menghalangi dalam bergerak untuk bekomunikasi.
“Kalau kita dalam beragama tidak bisa selesai dengan diri sendiri, maka akan sulit beragama keluar,” jelas Amin.
Karena itu perlunya ditekankan gerakan ‘Aisyiyah tampil kedepan dan menunjukan bahwa perbedaan-perbedaan tersebut jangan sampai menghancurkan keluarga. Untuk itulah diperlukan instrument seperti dukungan agar ‘Aisyiyah bisa memberikan pendidikan kepada calon pengantin dalam pandangan keagamaan yang kontekstualis untuk menghadapi perubahan yang terjadi. Amin percaya bahwa gerakan ‘Aisyiyah seperti Muhammadiyah adalah gerakan yang kontekstualis sehingga bisa mendukung mewujudkan konsep keluarga berkemajuan. (Wnd)